Kamis, 29 Desember 2011

Selamat Tinggal 2011



Tidak terasa, kita sudah hampir melangkah ke penghujung tahun. Terlalu cepatkah kalau hari ini gue mulai mengucapkan selamat tinggal kepada 2011? Tentu tidak. Karena dapat dipastikan mulai besok gue tidak akan bisa membuat artikel blog untuk dipost pada bulan ini lagi karena ada tugas UAS yang siap melambai-lambaikan tangannya memanggil gue. Ya, selamat tinggal 2011, selamat datang UAS.
Berbicara mengenai perpisahan dan penyambutan tahun, adakah di antara Anda yang suka menulis resolusi untuk satu tahun?
Sudah hampir dua-tiga tahunan ini gue tidak menulis resolusi. Padahal dari mulai SMA gue sudah terbiasa menulis resolusi untuk satu tahun ke depan, namun apalah daya, resolusi-resolusi tersebut lebih banyak tidak terealisasi dibandingkan terealisasinya. Tipikal manusia sekali kan gue.
Eh tapi ternyata, ketika resolusi selalu dicamkan di dalam hati dan pikiran, justru hampir semuanya dapat terealisasi. Contohnya seperti yang gue alami pada tahun 2011 ini. Setelah menilik perjalanan hidup gue di tahun 2011 ini, sekitar 90% gue lalui dengan kebahagiaan. Impian-impian besar yang gue inginkan terwujud, yaitu lulus S-1 kemudian melanjutkan kuliah ke S-2. Meski ada beberapa impian yang tahun ini masih belum terwujud, di tahun depan gue yakin bisa mewujudkannya.
Di tahun 2011 gue juga menemui keluarga dan teman-teman baru. Meski pahit menerima kenyataan bahwa gue harus berpisah dengan teman-teman di Malang, toh nyatanya setelah itu gue dapat berkenalan dengan teman-teman hebat di perkuliahan S-2. Selain itu karena kakak gue sekarang sudah menikah dengan istrinya, berarti gue sekarang memiliki seorang kakak perempuan dan insyaallah di tahun depan gue sudah bisa bermain dengan anak mereka.
Tahun ini gue juga sudah kembali tinggal di rumah, tidak perlu menjadi anak kos yang kerepotan memikirkan beli-makanan-apa-hari-ini karena kalau di rumah tinggal melahap makanan yang tersedia di meja makan. Hihi jadi ingat masa-masa sulit di kosan dulu.
Namun perjalanan gue di 2011 ini tidak semulus yang gue bayangkan ketika mulai memasuki bulan Desember. Tiba-tiba komputer jinjing yang setiap hari selalu menemani gue dalam berkarya dan menjelajahi dunia maya harus diikhlaskan untuk menemui takdirnya bertemu dengan toko servis. Tidak tanggung-tanggung, yang rusak adalah harddisknya. Seluruh data di harddisk yang rusak tidak dapat diselamatkan sehingga gue merasa menjadi orang yang paling nelangsa sejagat raya (puk-puk diri sendiri). Coba Anda bayangkan bagaimana perasaan Anda ketika foto-foto, tulisan-tulisan, lagu-lagu, film-film yang ada di dalam harddisk Anda hilang SEMUA saudara-saudara??? Mau marah juga nggak bisa. Percaya deh sama gue.
Oleh karena itu, bisa ditebak kan mengapa gue sudah lama tidak post artikel? Ya, karena selain komputer jinjing rusak, komputer di rumah juga sudah lama rusak dan akhirnya harus ikut-ikutan menemui tukang servis.
Lantas untuk artikel ini, gue pakai apa? Gue beruntung punya seorang kakak yang baik hati sehingga dia rela menginapkan komputer jinjingnya di kamar gue.
Komputer gue sekarang juga sudah “sehat” dan kembali ke rumah ,namun modem gue nggak mau sahabatan sama si komputer sehingga gue tetap memilih untuk memakai komputer jinjing kakak gue untuk berselancar di dunia maya. Sedangkan komputer jinjing gue yang unyu itu masih di toko servis padahal sudah seminggu lebih dia berpisah dari gue. Ihik.
Gue tidak pernah menyangka kalau di akhir tahun gue mendapatkan kisah sepilu ini. Semoga saja dibalik harddisk baru akan tercipta semangat yang baru juga.


Selamat tinggal 2011, selamat datang 2012!

 
Sampai jumpa di tahun 2012 kepada rekan-rekan blogger dan siapapun yang sedang membaca artikel gue saat ini. Selamat menjalani kehidupan di tahun yang baru : )



Gambar diambil dari sini dan sini.

Jumat, 09 Desember 2011

Konser Nidji Liberty Launching Album




Gue sebelumnya sudah pernah post artikel tentang launching album Nidji yang ke-empat di sini. Namun ternyata ada juga launching album Liberty  di Kompas TV yang ditayangkan pada Jumat, 9 Desember 2011 pukul 21.00 WIB.

Gue pun kurang mengerti mengapa ada dua launching di album Nidji yang teranyar ini. Menurut pandangan orang awam seperti gue, di launching album Liberty yang pertama (disiarkan Trans TV), mereka tidak memakai program acara sendiri tetapi “menumpang” pada acara DeRings (yang pada saat itu berubah namanya menjadi DeRings Primetime Launching Album Nidji) . Sedangkan launching kali ini mereka menggunakan nama program yang memang khusus untuk launching album yakni Konser Nidji Liberty Launching Album.

Gambar diambil dari uLun29 dengan modifikasi sedikit dari gue (baca: crop)

Perbedaan lain adalah saat di launching yang pertama itu disiarkan secara langsung. Untuk yang kedua kali ini, disiarkan tidak secara langsung namun dikemas secara apik karena terdapat cuplikan-cuplikan saat mereka latihan dan juga testimoni masing-masing personil tentang album Liberty.

Meski lagu-lagu pada album ke-empat tidak sebanyak mereka bawakan pada launching yang pertama, tetapi gue lebih menikmati saat menonton launching album yang kedua kalinya ini. Karena kolaborasi dengan pemusik lainnya lebih bergengsi dan lagu-lagu di album sebelum-sebelumnya yang mereka mainkan terdengar lebih fresh. Gue yakin Nidji sangat berlatih keras untuk ini.

Buat yang tadi nggak nonton, ini udah gue catat daftar lagu yang mereka bawakan:
1. Breakthru’
2. Jangan Takut
3. Manusia Sempurna (feat. Bee The Musical)
4. Save Me
5. Sang Mantan (feat. Ali Akbar dan Yudi Bee The Musical)
6. Bebas untuk Menang
7. Laskar Pelangi (feat. Gamelan Bali Saraswati)
8. Tuhan Maha Cinta (feat. Yacko)
9. Lagu Cinta
10. Shadows (dibawakan oleh The Fingers feat. Jemima)
11. Indahnya Cinta

Dari kesebelas daftar lagu di atas, yang jadi juaranya (versi gue) adalah Sang Mantan. Kalau boleh jujur, selama ini lagu Nidji (dari album pertama sampai ke-tiga) yang menurut gue paling kurang bagus adalah Sang Mantan, tapi entah kenapa saat dinyanyikan pada launching album ini, gue malah jadi suka banget sama lagu ini.

Di artikel sebelumnya, gue pernah bilang kalau di album Liberty gue paling suka sama Lagu Cinta. Tapi pas mendengarkan Bebas untuk Menang, gue jadi menaikkan posisi lagu tersebut menggeser Lagu Cinta sebagai urutan teratas lagu di album Liberty yang paling gue suka. Karena semangat Nidji-nya kerasa banget. Lagu ini juga pernah mereka bawakan saat di penutupan Sea Games 2011 kemarin.

Ada satu momen juga yang sepertinya jarang terjadi yaitu ketika Aisyah (anak Giring) digendong ke atas panggung oleh Giring saat menyanyikan Lagu Cinta. Dan untungnya Aisyah tidak menangis, justru ikut senyum-senyum di gendongan ayahnya.

Secara keseluruhan, acara launching album Liberty oleh Nidji kali ini terbilang sukses. Menjadikan lagu-lagu yang sudah terdengar biasa menjadi luar biasa. Semoga akan menjadi jalan pembuka yang baik untuk kesuksesan album Liberty Victory.

Kalau di antara Nidjiholic ada yang ketinggalan atau belum nonton, mungkin akan ada siaran ulangnya. Tapi gue nggak tahu kapan (nggak informatif sekali ya gue.. maafkan :D). Biasanya sih acara-acara di Kompas TV ada siaran ulangnya, jadi tongkrongin aja terus televisinya :p

Andai boleh pinjam jempol seluruh rakyat Indonesia, gue akan meminjamnya untuk menaikkan jempol ke atas kepada Nidji.