Sabtu, 04 Juli 2009

Oh, Bu Francien!




-->
Gw mau berbagi cerita tentang seorang dosen yang pada semester ini mengajar gw yaitu dosen Bahasa Inggris II, Ibu Francien.. Beliau ini tercatat menjadi dosen Fakultas Pertanian (fakultas gw). Tapi, akibat kemampuan beliau, maka beliau juga menjadi dosen mata kuliah Bahasa Inggris di beberapa fakultas lainnya.
Bu Francien ini merupakan seorang dosen yang tegas dan saklek. Siapa yang tidak tahu sopan santun dan tingkah lakunya tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh beliau, akan kena semprot. Tetapi kadang-kadang belia
Di kampus gw, karena memang yang berusia paling muda, ada satu Program yang belum menjadi fakultas, yaitu Program Bahasa dan Sastra (biasa disingkat menjadi Bastra). Tetapi kalau menurut gw, masih mendingan Bastra yang sudah memiliki gedung sendiri daripada FISIP yang masih numpang di RKB (Ruang Kuliah Bersama). Hahaha.. Siapa tuh, yang kuliahnya di FISIP UB? xp
Anyway, Bu Francien ditarik Bastra menjadi Kepala Program Bastra. Jadilah si dosen gw itu supersibuk. Beliau ternyata juga jarang masuk untuk mengajar di kelas gw maupun di kelas lainnya. Sialnya, pas UTS kemarin, dimana UTSnya itu presentasi seminar, kelas gw sampai tertunda sebanyak empat kali. Kebetulan dresscode kelompok gw pink-hitam (buat yang cewek) dan biru-hitam (buat yang cowok). Alhasil, setiap hari Senin gw dan teman-teman gw pakai pink-hitam melulu. Sampai-sampai teman-teman gw yang lain
pada nanyain, “ Loh, kamu belum presentasi Bahasa Inggris?” Hahaha… Saking hafalnya mereka dengan kostum kita!
Singkat cerita, akhirnya UTS kita berhasil dilaksanakan di hadapan beliau di ruangannya. Alhamdulillah nilai kelompok gw bagus semua dong.. X)
Dan sekarang, tragedi UTS terulang kembali, namun sekarang judulnya tragedi UAS. Seperti biasa, mahasiswa si Ibu Francien diombang-ambing kembali. Jadwal UAS yang seharusnya berakhir pada tanggal 3 Juli, jadi molor akibat kita harus presentasi antara tanggal 5-7 Juli. Padahal gw udah pengen banget pulang. Akibat ketidakpastian ini, perasaan gw jadi jatuh hancur terkoyak-koyak.. (lebayyyy). Benar-benar merugikan mahasiswa.
Oke lah kalau Beliau supersibuk, tapi menurut gw, seharusnya Beliau dapat menjadi insan intlektual yang memiliki sikap profesionalisme, yang dapat mengatur waktu dan memperhatikan mahasiswanya dengan baik.
Well, mudah-mudahan tulisan gw ini tidak bernasib seperti e-mail nya Prita Mulyasari yang lagi heboh di tipi-tipi. Semoga saja dosen gw ini tidak bertindak sebejat RS. Omni International. Apa salahnya sih, kita mau berpendapat? Katanya negara kita ini adalah negara demokrasi. Hhh.. Sudahlah, gw benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikiran orang-orang yang (merasa) berkuasa. Tetapi satu yang pasti, yang Mahatahu itu hanyalah Allah SWT. Wallahualam bishawab.