Cukup Sebentar
Biarkan aku jatuh cinta
Karena aku sudah lama tak merasa
Meskipun aku tahu ini tak akan lama
Haruskah aku terus merana?
Biarkan aku menikmatinya
Sebentar saja
23 Maret 2011
untuk relaksasi. untuk menghidupkan kehidupan.
Biarkan aku jatuh cinta
Karena aku sudah lama tak merasa
Meskipun aku tahu ini tak akan lama
Haruskah aku terus merana?
Biarkan aku menikmatinya
Sebentar saja
23 Maret 2011
Beberapa hari yang lalu, gue masak lagi di heater. Kali ini gue masak fusilli.
Gue udah pernah bilang kan, kalau gue gampang bosan sama makanan. Jadilah gue beli bahan-bahan makanan mentah di sebuah supermarket. Agak membingungkan juga sebenarnya, karena gue harus memikirkan jenis bahan makanan yang awet dan tahan lama disimpan dalam suhu ruang (karena di kosan gue nggak ada kulkas), yang nggak usah pakai bumbu macam-macam, dan jenis makanannya hanya bisa direbus. Maka gue memutuskan untuk membeli bahan-bahan pembuat pasta, karena gue gemar banget sama jenis makanan yang satu ini dan udah khatam masak pasta sendirian kalau di rumah.
Berhubung nggak mungkin kalau masak spaghetti (heater gue diameter-nya mungkin hanya sekitar 20 cm), mata gue tertuju pada fusilli. Karena fusilli bentuknya pendek-pendek dan menggemaskan dan membangkitkan selera makan. Untuk sausnya, saus bolognese saja, yang paling mudah.
Pertama, gue merebus fusilli. Saking semangatnya masak, gue ngerebus fusilli sekitar jam satu siang, padahal rencana untuk makan malam. Maksud gue, biar nggak kemepetan waktunya, soalnya gue kan suka mengulur-ulur waktu. Bisa berabe kalau gue buru-buru ngerebus fusilli, belum lagi masak sausnya, padahal perut gue udah teriak-teriak minta diisi. Tapi ada satu kekurangan pada saat gue memasak pasta kali ini, seharusnya pasta direbus dengan dicampur sedikit minyak, supaya kalau sudah ditiriskan tidak menempel satu sama lain. Berhubung mubadzir kalau gue beli minyak, jadinya si fusilli agak-agak menempel satu sama lain sewaktu kering ditiriskan.
Kemudian sekitar jam empat sore, gue mulai memasak sausnya. Berhubung (lagi-lagi) keterbatasan bahan, gue masak saus bolognese cuma pakai air, saus tomat, daging kornet (kornet kemasan sachet dan cuma sisa separuh karena separuhnya sudah gue makan pakai nasi), dan penyedap masakan. Menyedihkan sekali ya bahan-bahan saus gue? Harusnya pakai minyak sedikit, ditambah tumisan bawang putih dan bawang bombay, terus bumbunya pakai garam dan lada. Biarin aja deh, walau begitu juga gue doyan kok.
Karena gue masaknya cuma setengah porsi (cukup lah buat gue sendiri), gue pakai saus tomat dengan takaran setengah botol kecil. Bodohnya gue saat itu adalah salah memperkirakan banyaknya air yang gue rebus. Akhirnya gue sibuk crat-crot-crat-crot memencet botol saus supaya saus yang gue bikin nggak terlalu encer. Satu kebodohan terulang lagi, bukannya saus jadi kental malah jadinya rasa saus gue kekecutan gara-gara kebanyakan saus tomat. Setelah matang, gue matikan listrik dan gue diam sejenak memutar otak supaya saus-nya nggak terlalu encer. Aha! Tinggal direbus lagi aja terus menerus sampai kental. Dan akhirnya, saus bolognese ala kadarnya pun jadi juga.
Pasata nggak pakai taburan kehu di atasanya, kurang sip. Makanya gue sudah siap dengan keju dan yang gue beli adalah keju singles karena kalau beli keju batangan bakalan lama habisnya. Keju singles itu gue cabik-cabik supaya terlihat seperti keju parut, tapi tampaknya tidak berhasil karena jadinya keju dengan bentuk bulat-bulat aneh :p
Tarrra ini hasilnya!
Rasanya? Enak tapi.. kurang daging, kurang bumbu, dan kurang bawang bombay. Hahaha.