Akhirnya Impian Itu Tergapai Juga
Masih ingat dengan artikel yang gue buat beberapa bulan lalu tentang dua hal besar yang akan terjadi dalam hidup gue? Kalau lupa atau belum baca, bolehlah mampir ke sini.
Waktu berjalan dengan cepat hingga akhirnya dua kejadian tersebut telah gue lewati. Yang akan gue ceritakan di artikel kali ini hanya satu kejadian saja ya, sedangkan yang satu lagi akan gue ulas di artikel berikutnya.
Lantas, apakah sebenarnya kejadian tersebut?
Jeng jeng jeng (maaf ya kalau nggak penting bagi Anda, tapi bagi gue ini penting banget):
Alhamdulillah gue bisa melanjutkan studi ke jenjang perkuliahan S2 di Program Ilmu Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia.
Mungkin bagi sebagian teman-teman terdekat, sudah paham betul dengan kisah sedih gue di tahun 2008 tentang keputusan gue untuk tetap berkuliah S1 di jurusan dan tempat yang tidak sesuai dengan passion yang gue miliki. Salah satu alasan mengapa gue tetap bertahan untuk menyelesaikan kuliah S1 adalah motivasi dari orang tua yang berjanji akan menyekolahkan gue ke jenjang S2, sesuai dengan passion yang gue impi-impikan.
Maka, begitu lulus kuliah S1, gue sengaja menahan diri untuk tidak “terseret” mengikuti tren teman-teman sesama fresh graduate dalam mencari kerja, tetapi gue fokus untuk membulatkan usaha dan tekad agar gue dapat berkuliah S2. Ternyata, Allah telah membukakan jalan dan mengizinkan gue untuk dapat menggapai impian gue sebagai mahasiswi program pascasarjana.
Karena jurusan S1 gue berbeda jauh dengan program yang gue ambil di S2, maka gue harus mengikuti kelas matrikulasi terlebih dahulu. Teman-teman, dosen-dosen, dan pelajarannya seru. Hanya saja perjalanan Bekasi-Depok-Bekasi menjadi satu hal yang cukup melelahkan karena gue memang memutuskan untuk tidak tinggal di kos atau asrama. Tapi selebihnya sangat menyenangkan kok.
Sempat terpikir juga sih, di saat teman-teman seumuran gue sudah bisa menghasilkan uang sendiri, gue justru “menghamburkan” uang orang tua gue. Tapi gue percaya ini merupakan jalan yang sudah dipilihkan oleh Allah dan semoga menjadi hasil yang baik di akhir nanti.
Bagi teman-teman yang dulu sempat penasaran dengan uang beasiswa yang pernah gue dapatkan di jenjang S1 gue gunakan untuk apa, gue selalu menjawab, “Untuk masa depan.” Dan sebenarnya “masa depan” inilah yang gue maksudkan. Ya, gue menggunakan seluruh uang beasiswa tersebut untuk membantu membiayai perkuliahan S2 gue ini. Di saat teman-teman yang mendapatkan beasiswa menggunakan uangnya untuk membeli telepon genggam atau gadget lainnya, gue memilih untuk menyimpan uang tersebut agar gue dapat membiayai perkuliahan S2 ini.
Menurut gue tidak ada yang percuma dalam menuntut ilmu. Dan tidak ada yang salah dengan pencapaian atas sebuah mimpi.
“Kejarlah mimpi Anda mulai dari sekarang, karena waktu tidak bisa menunggu.”
Bagi Anda yang masih memiliki impian, saran gue adalah untuk tetap yakin dan percaya bahwa Anda bisa mewujudkan impian tersebut.
Selamat berdoa dan berusaha. Jangan lupa untuk tetap memasrahkan segala urusan kepada Allah SWT.