09.45 -
celoteh
12 comments
4L
Mungkin di antara Anda ada yang sudah sering
mendengar istilah ini. Tapi mungkin tak sedikit juga yang belum pernah
mendengar istilah 4L.
Apa
sih 4L?
4L
= Lo Lagi Lo Lagi
Gue pertama kali mendengar istilah itu dari kakak
gue sekitar enam tahun yang lalu. Di mana istilah itu sedang ngetren di
kalangan teman-teman satu organisasi kakak gue di SMA.
Berhubung akhirnya gue bergabung dengan organisasi
itu juga, maka semakin akrab lah istilah 4L di telinga gue. Ternyata, istilah
itu digunakan untuk menyindir jika di organisasi kami hanya terdapat
orang-orang itu saja yang eksis dan mau hadir dalam rapat. Sedih banget rasanya
kalau cuma ketemu lo lagi lo lagi.
Dalam sejarah hidup gue, untungnya gue hanya sering
berhadapan dengan 4L di berbagai organisasi yang gue ikuti di sekolah saja.
Karena gue memilih SD, SMP, SMA, dan universitas
yang letaknya berjauh-jauhan jadi nggak ketemu sama orang yang lo lagi lo
lagi.
Sempat sih, waktu TK dan SD gue memang bersekolah di
satu yayasan yang sama. Bahkan yayasan itu memiliki sekolah hingga jenjang SMA.
Coba bayangkan bagaimana jika gue melanjutkan sekolah di tempat itu sampai SMA?
Yang ada makin nggak berkembang saja pergaulan gue, karena ada beberapa teman
yang memang “betah” bersekolah di yayasan itu dari TK sampai SMP, bahkan dari
TK sampai SMA! Pas gue SD saja, sebagian besar teman-teman gue adalah
teman-teman gue di waktu TK.
Ketika SMP, bokap memutuskan agar gue bersekolah di
SMP negeri yang letaknya tidak begitu jauh dari rumah. Dari SD gue, yang masuk
ke SMP itu hanya sekitar tiga-empat orang. Sehingga bisa dikatakan, teman-teman
di SMP merupakan lingkungan yang benar-benar baru untuk gue.
Kebetulan, SMP gue terletak di samping sebuah SMA
negeri. Jaraknya hanya dibatasi oleh sebuah lapangan bola. Teman-teman gue
banyak yang berorientasi masuk ke SMA tersebut jika sudah lulus SMP. Namun, SMA
tersebut bukan SMA favorit. Maka gue dengan yakin tidak memilih untuk
bersekolah di SMA tersebut, tetapi gue memilih salah satu SMA favorit yang
letaknya agak jauh dari rumah.
Saat tes masuk SMA favorit tersebut, gue hanya bersama
sekitar sepuluh sampai lima belas orang teman satu SMP. Ternyata dari SMP gue yang
diterima hanya lima orang, termasuk gue. Maka gue pun memulai kehidupan di SMA
dengan teman-teman baru dan terlepas dari 4L.
Ketika akan masuk ke perguruan tinggi S1, tentu
tujuan individu satu dengan yang lain sudah sangat berbeda, karena masing-masing
memiliki pilihan untuk berkuliah di mana dan jurusan apa. Karena gue “beruntung”
mendapatkan tempat kuliah di timur Jawa dan tidak ada teman SD/ SMP/ SMA yang satu jurusan dengan gue di
kampus itu, maka lingkungan tersebut bebas dari 4L. FYI, ada sebuah
universitas swasta di dekat rumah gue dan ternyata teman-teman SMP gue banyaaak
sekali yang berkuliah di sana! 4L banget deh.
Untuk jenjang S2 yang baru gue jalani ini, gue juga
terbebas dari 4L. Untuk teman-teman S2 ini justru gue lebih merasakan “warna”
karena terdiri dari orang-orang yang usianya tidak sepantaran dengan gue dan berlatar
belakang pendidikan yang berbeda. Tentu hal ini menambah khazanah pergaulan bagi
gue.
Pada dasarnya gue lebih suka bertemu dengan orang baru, sebab di saat itulah kita bisa mendapatkan wawasan, ilmu baru, dan pengalaman yang berbeda.
Alangkah datarnya hidup Anda jika di dunia ini hanya
bertemu dengan orang-orang yang itu-itu saja. Selamat mencari teman dan
lingkungan pergaulan baru! 4L? Jauh-jauh deh :D
12 comments:
setuju banget kak xD
aku pernah juga 4L waktu SD & SMP. setelah SMA terbebas deh, bahkan sendiri (sedih juga) hehe.. kuliah memang bareng juga sama temen SMA, tapi jauh2an kampusnya. syukurlah :D
"Lo lagi lo lagi"?
Artinya orang yang jadi "free rider" alias "penumpang gelap" banyak ya... :D
Di organisasi pasti ada yg seperti itu. :)
Syifa: Hahaha selamat sudah terbebas dari 4L :)
Asop: Iya bener banget, di setiap organisasi pasti mengalami nasib yang serupa..
Eh terima kasih lho sudah berkunjung :D
hambar ya rasanya kalo terus-terusan sama. :P berarti kalo gue komen di blog ini, bisa-bisa dibilan 4L dong. tsah! :P
Jiaaah ya nggak lah :D
Tapi Lo Lagi Lo Lagi bikin kita kangen dengan itu semua,walaupun bosen ketemu dia lagi dia lagi tapi itulah yang membuat kita semakin dekat & tahu karakter kepribadian dia lebih dalam
Dah w follow blog u,gantian follow back balik ya
Iya memang benar kita bisa semakin mengenal seseorang dengan 4L, tapi esensi saya di sini adalah tentang memperluas pergaulan dengan bertemu orang-orang yang bukan hanya 4L saja.
Terima kasih sudah berkunjung. Ujung-ujungnya minta follow balik toh, udah saya follow kok :)
hehehehe... aahhh iaa cit tadinya gue juga mau pindah ke univ yang deket rumah lo itu.. tapii pastinya bakalan 4L dari temen tk sampe SMA
hehehehehe.. jadi mendingan yang agak jauuh kuliahnya :P
citt btw kuliah s2 dmn??
Retno: Hahaha bisa gaswat nih kalau temen-temen kita yang kuliah di tempat "itu" pada baca blog gue,bisa kena lemparan air kalimalang gue ntar :D
Alhamdulillah lanjut di UI, No.. :)
ini kayak aku pas sekolah, dari TK ampe SMA di sekolah yg sama. jadi bosen banget hehe. lu lagi lu lagi...temen2nya itu itu aja.
Belum pernah si ngerasain yang namanya 4L.
saya bersyukur punya teman yang setia.
dan selalu ketemu dengan orang2 yang baru :D
Mbak Fanny: Oh ya mbak? Hehehe maaf kalau tersinggung ;)
Uchank: Beneran belum pernah ketemu sama orang yang 4L? Waah menyenangkan sekali hidupnya :D
Posting Komentar