Minggu, 22 Juli 2012

Liburan Seru: Malang


Sebelumnya, gue mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa kepada rekan blogger semua!

Baiklah, sekarang saatnya untuk melanjutkan cerita liburan gue, ya. Maaf kalau banyak terdapat foto makanan dan minuman di sini :) 

Gue dan nyokap sampai di Malang kira-kira pukul 11.00 siang. Tujuan pertama adalah bersilaturahmi ke salah satu kerabat di Jalan Bandung. Kemudian kami jalan kaki sampai Matos. Masuk sebentar ke Matos untuk melihat-lihat, kemudian kami membeli cilok dan cilok bakar di depan Matos. Gue kangeeen berat sama kedua jajanan ini. Apalagi waktu zaman dulu kuliah di Malang, gue sering ke Matos sendirian dan kalau pulang pasti mampir beli panganan ini. Kemarin gue beli cilok kayak orang kesetanan, sampai Rp 3.000. Pasti pada heran deh, Rp 3.000 aja kok dibilang maruk. Ya jelas saja, karena beli Rp 3.000 itu dapetnya buanyak buanget, nggak kayak jajanan di Jabodetabek yang cuma dapet seuprit. Untuk cilok bakarnya, cukup  Rp 4.000 untuk empat tusuk. Slurp!
Kiri: Cilok; Kanan: Cilok bakar

Perjalanan kami lanjutkan ke tukang bakso samping Inbis UB. Tukang bakso di situ sudah menjadi favorit gue dan keluarga kalau berkunjung ke Malang. Padahal tukang bakso tersebut hanya gerobakan biasa, namun selalu diserbu pembeli. Harganya Rp 1.000/ satuan untuk semua jenis bakso, tahu, dan gorengan. Kubisnya gratis.

Ini dia bakso yang selalu bikin ngiler

Ngeblur parah, karena gue salah pasang mode

Pak bakso, gerobak, dan baksonya. Satu gerobak rasanya pengen gue bawa pulang ke rumah! 

Setelah puas melepas kerinduan akan kuliner khas Malang, kami melanjutkan perjalanan ke daerah kosan gue. Tentu kali ini nggak jalan kaki, karena lumayan ngos-ngosan apalagi waktu sudah memasuki tengah hari. Eh tapi, jangan khawatir jika Anda ingin berjalan kaki di Malang, karena tidak akan ada setetes keringat pun yang akan mengucur dari tubuh Anda! Haha. Jelas berlebihan. Yang jelas, pertengahan tahun seperti saat ini, Malang sedang mengalami "musim dingin". Matahari tetap terasa panas namun udaranya dingin sekali sehingga berjalan kaki pun tidak akan membuat Anda mandi keringat.

Sampai di daerah kosan gue, gue makin terbengong-bengong melihat sekeliling. Ditinggal setahun ternyata sudah banyak perubahan. Rumah ibu kos gue pun ikut berubah. Jadi lebih besar dengan desain arsitekturnya yang modern. Ibu kos gue terkejut melihat kehadiran gue dan nyokap karena sebelumnya kami belum bilang padanya kalau akan ke Malang. Tapi tetap sih, ibu kos memperbolehkan kami menginap di sana. Gue kalau di Malang tidak akan takut memikirkan harus menginap di mana, karena ibu kos gue selalu menerima dengan tangan terbuka. Baik kan, ibu kos gue? Makanya, kalau mau ngekos di Malang, di kosan gue aja *eh kok malah promosi

Masuk ke dalam kosan.. Voila! Sekarang ada kulkas. Hahaha. Diletakkan persis berhadapan dengan kamar gue dulu. Gue langsung memanggil penghuni-penghuni kosan yang masih tersisa (karena saat itu sudah masuk musim liburan). Gue bertemu dengan Shinta, Vivi, dan Dara. Mereka adalah adik kos tepat di bawah gue setahun. Makin cantik-cantik deh mereka, ihik, jadi iri. Dan tahukah apa pendapat mereka tentang gue setelah satu tahun nggak berjumpa? "Eeeeh Mbak Citta sama aja ya, nggak berubah. Eh tapi kakinya mengecil. Haha. Iya. Mengecil." Ya Allah. Komentar apapula itu -___-

Sekitar pukul 13.30, gue mengantarkan nyokap ke rumah saudara di Jalan Watugong. Sebenarnya rumah saudara gue ini tidak terlalu jauh dari kosan gue, tapi gue tetap memilih untuk menginap di kosan saja supaya bisa ngerumpi sama teman-teman kosan, hihi. Berhubung pukul 15.00 gue memiliki janji dengan teman-teman kuliah S-1, berangkatlah gue ke Illy Cafe, sedangkan nyokap gue tetap berada di rumah saudara.

Gue sampai di Illy Cafe (alhamdulillah) tanpa nyasar dan masih mengingat jalur angkot di Malang. Jelas aja lah Cit, lo kan 3 tahun di Malang ke mana-mana ngangkot mulu. Gue langsung menghubungi teman-teman untuk menginformasikan bahwa gue sudah sampai. Ternyata Didin masih menunggu jemputan Shandi. Kemudian Didin menganjurkan agar gue masuk saja dulu ke Illy. Beruntung, gue mendapatkan tempat duduk. Karena dengar-dengar sih, di Illy Cafe ini susah cari tempat duduk sebab pengunjungnya banyak. Memang, kali ini rezekinya turis (baca: gue).

Gue cukup lama menunggu kedatangan Didin, Dita, dan Shandi. Sampai-sampai menunya Illy Cafe iseng gue fotoin. Di salah satu sudut menu gue menemukan ini:

Perkenalkan, saya Pak Illy

Kemudian, pintu Illy Cafe terbuka, gue melihat sosok Shandi berdiri di situ. Ternyata kedatangannya sendiri, tanpa Didin. Usut punya usut, Shandi tidak jadi menjemput Didin, maka sementara itu kita berdua saja hingga yang lainnya datang. Gue sibuk mewawancarai Shandi, karena dia sekarang sudah bekerja di PT. BISI. Hebat ya, teman gue yang satu ini :p
Shandi, calon bos PT. BISI. Diaminin ya, Shan :D 

Tak lama, Didin datang menyusul. Aah kangen! Kita cipika-cipiki seperti biasa, kalau sama Shandi kan nggak mungkin yaaï¾… Kemudian kami mengobrol sana-sini dan nggak lupa ngegosipin si A B C  sampai Z. Sambil ngobrol, kami menyantap makanan Illy yang lezat. Gue dan Didin sama-sama memesan Nasi Panggang Beef Lada Hitam. Untuk dimakan bersama, kami memesan Jamur Crispy. Untuk minumannya, gue pesan Iced Vietnam Coffee dan Didin pesan teh dengan cincau (lupa namanya apa), sedangkan Shandi pesan es krim (lupa nanyain dia pesan rasa apa).
Nasi Panggang Beef Lada Hitam (Rp 15.500)
Jamur Crispy (Rp 9.500)

Iced Vietnam Coffee (Rp 13.500)
Es Krimnya Shandi dan Teh dengan Cincau yang gue lupa namanya (doh!) 

Sebelum menyantap makanan yang ada, seperti biasa gue mendokumentasikannya terlebih dahulu, tentu, untuk keperluan blog ini hehe. Didin yang membawa kamera polaroidnya juga mendokumentasikan santapan kami. Setelah sesi memotret selesai, kami melahap makanan hingga habis. Percaya nggak percaya, hingga makanan kami licin tandas, Dita belum juga datang. Ternyata Dita memberi informasi bahwa dia baru saja pulang dari Batu, menanyakan apakah kami mau menunggunya. Tentu saja bakalan gue tunggu, kapan lagi ada kesempatan bertemu teman kuliah.. Sementara menunggu Dita, akhirnya Didin ngomongin boyband Korea. Padahal gue sama Shandi nggak suka Korea-Koreaan, untung Dita belum datang, kalau nggak, gue dan Shandi bakalan jadi kambing congek. Tapi sepertinya di lubuk hatinya yang paling dalam, Shandi juga tertarik dengan Korea. Iya kan Shan, ngaku aja deh :p

Sudah hampir maghrib, Dita datang dengan tergopoh-gopoh. Akhirnya artis Malang ini datang juga (Hai, Dit! Sering jadi silent reader blogku, kan? :p). Teman-teman gue sempat bertanya kepada gue, mau diantarkan ke mana. Padahal tadinya gue penasaran ingin menyicipi Mie Setan atau Mie Tomcat yang sedang menjadi buah bibir di Malang. Akan tetapi perut sudah kenyang. Pilihan pun jatuh kepada.. Mall Olympic Garden untuk berkaraoke. Haha, jauh-jauh ke Malang cuma buat karaoke. Tapi nggak apa-apa, yang penting kebersamaannya.
Tebak, yang mana Didin, yang mana Dita? Yang tengah sih udah jelas Olla Ramlan ya.. 

Berkaraoke selama dua jam dengan tema lagu-lagu boyband '90an, membuat kami berapi-api, namun di setengah jam terakhir sudah tidak ada daya lagi untuk bernyanyi. Apalagi ketika lagu Shape of My Heart-nya Backstreet Boys, gue yakin satu mall bisa mendengar suara kami berempat :D
Ini pas kita nyanyi lagu apa ya, Din, Dit, Shan?

Akhirnya kebersamaan gue dan teman-teman kuliah harus segera berakhir. Sebelum berpisah, gue minta diabadikan dengan kamera polaroidnya Didin. Hihi, norak kan gue. Sebenarnya yang bikin gue sedih saat terakhir ini saat Shandi ngomong ke Dita dan Didin, "Kalau kita sih masih bisa ketemu, tapi kalau ini nih..." sambil menunjuk gue. Hiks. Iya teman-teman, kalau ada kesempatan, kita ketemu lagi ya.. Terima kasih Didin, Dita, dan Shandi untuk pertemuan singkatnya :)
Ini dia hasilnya.. Foto yang kanan belum "kering" sepenuhnya 

Gue diantar Dita sampai rumah saudara untuk menjemput nyokap gue. Setelah itu gue dan nyokap berjalan ke kosan. Gue mencari warung penjual lalapan, mengingat lalapan adalah makanan wajib gue selama tinggal di Malang dulu, namun karena saat itu sedang musim liburan dan sudah malam, tak ada satupun warung yang buka.. Lalu terlihat penjual nasi goreng di depan minimarket Rahma, salah satu langganan gue juga, maka gue membeli nasi goreng tersebut dan kaget karenanya harganya masih Rp 6.000 saja. Oh Malang, surganya makanan murah.

Sampai di kosan, nyokap gue beristirahat dan gue langsung bergegas ke kamar teman-teman gue. Di sanalah adik-adik kos gue bercerita seputar kosan termasuk penghuninya yang ternyata keadaannya makin membara. Hahaha. Gosip, digosok emang makin sip deh! :p

Malam semakin larut, waktunya untuk tidur. Shinta, Vivi, dan Vika memaksa gue untuk meminjam selimut Vika karena kamar milik Fitri yang gue inapi saat itu tidak ada selimutnya. Gue sok-sokan tidak perlu memakai selimut, karena gue lupa bahwa suhu di Malang sedang gila-gilaan dinginnya. Tapi mereka bertiga terus memaksa gue untuk memakai selimut. Eh ternyata benar, sudah pakai selimut, gue tetap susah tidur karena hawanya yang menusuk tulang. Sumpah. Malang saat itu dingin gila! Gue sudah terbiasa satu tahun kembali ke Bekasi tidur tanpa selimut, begitu balik ke Malang, kena suhu yang begitu langsung deh menciut. Terima kasih Vika, atas pinjaman selimut Eeyore-nya. 

Esok paginya, gue dan nyokap berpamitan kepada ibu dan teman-teman kosan, karena hari itu juga, gue akan kembali ke Surabaya. Meski travel menjemput gue jam 14.00, gue dan nyokap ada berencana pergi ke Pasar Besar bersama saudara-saudara gue. Maka, dari kosan, kami jalan ke rumah saudara dan dilanjutkan ke Pasar Besar. Kawasan Alun-Alun dan Pasar Besar menjadi salah satu tempat favorit gue di Malang, dulu sewaktu tinggal di Malang, gue cukup sering berkelana ke sana sendirian. Jadi, saat liburan kemarin gue kembali ke tempat itu menjadi sebuah nostalgia tersendiri. Seingat gue, gue tidak membeli kudapan apapun di sana, hanya sibuk keluar-masuk toko saja hehe.

Sekitar pukul 12.30, kami memutuskan untuk kembali ke rumah saudara. Karena jalan menuju rumah saudara gue melewati salah satu warung penjual lalapan martabak kesukaan gue, gue segera mencolek nyokap gue, minta berhenti dan membelinya. Akhirnya tidak sia-sia gue ke Malang, bisa merasakan lalapan lagi, meski martabaknya kalau siang belum siap untuk dibeli, lalu gue memesan Tahu dan Jamur Crispy. Nyam!

Sekitar pukul 14.00, travel menjemput gue dan nyokap. Sedih harus meninggalkan Malang, tapi juga senang mengingat masih ada kota-kota lain yang harus gue kunjungi di liburan kali ini.

(Bersambung ke artikel berikutnya...)


16 comments:

makanannya bikin ngiler kak :D

fotonya sepertinya kurang banyak.. :D

Bisma: Hehehe maap yak :D

Affan Ibnu: Ah, baru segitu.. Apa? Kurang banyak? Baiklah, tunggu artikel berikutnya ya.. Akan lebih banyak lagi yang akan saya "pamerkan" :p

Oh.. dulu kuliah atau sekolah di Malang ya ..
hehe
asoy bener dah mbak itu wisata kulinernya .. kalo ke daerah, aku wes nyari makanannya dulu juga .. hhe

Hai, saya dulu kuliah di Malang :)
Travelling tanpa wisata kuliner itu seperti sayur asem kurang asem! :p

asik ya bisa liburan, saya di kamar aja :D
salam kenal dulu ^^

Saya sehabis liburan sekarang juga di kamar aja :D
Kayaknya dulu udah pernah kenal deh :p

Saya suka bagian cerita mbak sama temen2 nya... :) sedih ... hhehee... seiring waktu kita dan teman2 bakalan punya masa depan masing2 :)

Terima kasih, tapi nggak sesedih itu juga kok :p

wah nyesel juga kunjungan siang hari bolong gene ketemu sama makanan, wihhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh

Hehe maaf pak.. Kan di awal saya udah kasih tahu kalau di artikel ini akan ada banyak foto makanan :p

Mbak next time ke Malang lagi, karaokean ke My Place aja.. Seru... hahaha... More info: www.kartikagrahahotel.com

Mbak next time ke Malang lagi, karaokean ke My Place aja.. Seru... hahaha... More info: www.kartikagrahahotel.com

Kalian butuh bantuan untuk merencanakan perjalanan wisata, kami akan dengan senang hati membantu kalian. Kami menyediakan berbagai macam paket wisata Jawa dan Bali, dengan fasilitas armada yang baru dan bersih juga crew yang ramah - ramah menjadikan perjalanan kalian berkesan dan pastinya beda dengan yang lainnya.
Semua paket kami sudah free dokumentasi yah, ada DSLR ada Kamera Underwater.

Kami melayani paket wisata :
1. Malang - Batu
2. Yogyakarta - Gunung Kidul
3. Banyuwangi
4. Bali
5. Ziarah wali
6. Study Tour & Outbound
7. Dll sesuai permintaan

Ada promo menarik, bagi yang merefrensikan kami untuk menjadi agen perjalanan kalian dapatkan "CASHBACK".
Untuk harga bisa di nego kok, jadi jangan takut harga mahal.

untuk info bisa Hub.
SMS / WA : 085730077308
BBM : 7ECC7D00

mau lihat history tour kami bisa langsung folow Instagram kami yah
halo_indonesia