Kamis, 16 Mei 2013

Mengenali Diri Sendiri dari Orang Lain


Ketika lo menutup mata lo, lo nggak akan pernah tahu apa yang orang lihat tentang lo.
Ketika lo menutup telinga lo, lo nggak akan pernah tahu apa pendapat orang tentang lo.
Kejujuran tak selamanya manis, bahkan jauh lebih pahit ketika lo semakin menutup rapat mata dan telinga lo.
Siapkan mental untuk menatap dan mendengar apa yang orang pandang dan katakan tentang lo.
Kalahkan segala bentuk penyangkalan diri karena ketika lo tidak mengetahui siapa lo di mata orang-orang, selama itulah lo merasa diri lo yang paling benar.
Bisa saja lo beranggapan bahwa diri lo yang paling benar dan tidak ada orang selain diri lo yang benar-benar paham tentang lo.
Apa yang menurut orang tentang lo tidak selamanya benar karena mereka tidak bersemayam dalam tubuh lo selama dua puluh empat jam.
Mereka tidak tahu bagaimana jantung lo berdetak hingga berapa lama lagi rambut lo akan botak.
Tapi lo harus merelakan diri untuk berhenti sebentar, duduk, memperhatikan, dan menajamkan pendengaran untuk mengetahui anggapan mereka tentang lo.
Jika makhluk hidup di dunia ini hanya lo seorang, itu tak perlu terjadi.
Sayangnya lo hidup di dunia ini tak pernah sendiri. Perilaku orang lain terhadap lo adalah refleksi dari perilaku diri lo.
Hati-hati untuk menjaga hati lo sendiri dengan berlaku adil terhadap hati yang sama-sama tidak mau disakiti.
Buka pintu, lepas semua gembok yang telah memenjarakan pandangan dan mengasingkan perasaan. Lari kemudian dengarkan.
Berlari lagi yang jauh.
Tak perlu takut. Panik sudah biasa. Tenang sebentar.
Lo akan mengetahui siapa lo yang sebenarnya. Pahami, pertimbangkan, dan pecahkan solusinya.
Gambar dari weheartit
Hingga kini, gue selalu belajar tentang ini. Tulisan ini sebagai pengingat untuk gue sendiri dan tulisan ini juga sengaja gue tulis untuk lo yang matanya berair dan kupingnya berdenging akibat pertanyaan yang tak akan bisa lo temukan jawabannya sendiri karena hal itu membutuhkan kelegaan hati lo untuk mendengarkan pendapat dari orang lain. Jika tidak mau, silakan saja mata terus berair dan kuping terus berdenging.

Kalau ada yang ngeh, biasanya gue selalu menyebut kata ganti orang kedua dengan Anda.  Tapi kali ini, biarlah.

Semoga legowo.


0 comments: