Cuma Impian
Tulang bergeming bergerincing
Angin ingin beringin
Kering taring anjing
Kantin asin makin
Semua berlomba
Mencari, bermimpi
Tapi kuingin
Meski benak ini nan syahdu
Berteriak menjerit-jerit
Menahan-nahan tangis
Melolong-lolong kedinginan
Lihat apa yang terjadi
Semua dan semua itu
Hanyalah abu
Yang bertiup semakin keras
Yang terasah semakin tajam
Yang berlari semakin kencang
Apa ini ?
Semua orang bertanya. keheranan
Cuma aku atau bahkan kamu
Yang tahu
Walau gurauan ini tak ada berarti
Tapi ini semua segar
Murni dari akal sehat
Dan sentuhan jemari yang mencari-cari
Menyelimuti mimpi
d. Nariswari
07 September 2008
Puisi ini dibuat ketika terjadi penyesalan yang teramat dalam. Penuh keharuan. Penuh tangisan. Penuh kemarahan.
Karena impian yang telah dicapai tak dapat digapai.
Karena itu.
0 comments:
Posting Komentar