Jumat, 28 November 2008

Cuma Impian

Tulang bergeming bergerincing

Angin ingin beringin

Kering taring anjing

Kantin asin makin


Semua berlomba

Mencari, bermimpi

Tapi kuingin

Meski benak ini nan syahdu

Berteriak menjerit-jerit

Menahan-nahan tangis

Melolong-lolong kedinginan


Lihat apa yang terjadi

Semua dan semua itu

Hanyalah abu

Yang bertiup semakin keras

Yang terasah semakin tajam

Yang berlari semakin kencang


Apa ini ?

Semua orang bertanya. keheranan

Cuma aku atau bahkan kamu

Yang tahu

Walau gurauan ini tak ada berarti

Tapi ini semua segar

Murni dari akal sehat

Dan sentuhan jemari yang mencari-cari

Menyelimuti mimpi




d. Nariswari

07 September 2008


Puisi ini dibuat ketika terjadi penyesalan yang teramat dalam. Penuh keharuan. Penuh tangisan. Penuh kemarahan.

Karena impian yang telah dicapai tak dapat digapai.

Karena itu.

0 comments: