Senin, 04 Juli 2011

Racun Lipstik

Dengar punya dengar, @looxperiments sedang mengadakan Looxperiments 1st Blog Giveaway, lho! Pas gue lihat.. Wow, hadiahnya menggiurkan. Makanya, langsung deh gue bikin artikel ini, hihihi. Kalau kamu mau ikutan juga boleh kok.. Klik ini aja ya http://looxperiments.blogspot.com/2011/06/1st-looxperiments-blog-giveaway.html

Waktu kecil, gue sering melihat nyokap berdandan. Yang paling menarik perhatian gue saat itu adalah sebuah benda seperti tongkat kecil yang dapat diputar dan jika diputar akan muncul sesuatu berbentuk lancip berwarna merah. Kata nyokap, benda itu bernama lipstik. Karena gue masih kecil dan merasa malu, gue tidak mengutarakan keinginan gue untuk mencobanya.

Suatu hari, gue sedang mewarnai gambar menggunakan satu set krayon kesayangan gue. Tiba-tiba terlintas di benak gue, sepertinya krayon ini bisa gue poleskan di bibir layaknya nyokap yang sering memakai lipstik. Mumpung di rumah sedang sepi, sambil membawa satu batang krayon berwarna merah, berlarilah gue ke depan cermin besar yang terletak di kamar nyokap.

Di depan cermin, gue langsung memoleskan krayon tersebut ke atas bibir, berulang-ulang kali hingga warna merah terlihat. Bahagia sekali rasanya saat itu. Setelah puas, gue pun kembali mewarnai gambar masih dengan olesan “lipstik” di bibir. Tak lama terdengar suara nyokap mulai mendekat. Gue kaget, malu ketahuan kalau gue pakai “lipstik”. Sekuat mungkin gue menggosokkan jari di atas bibir untuk menghilangkan bekas “lipstik”. Entah apakah warna merah di bibir gue benar-benar sudah hilang entah tidak, nampaknya nyokap tidak sadar kalau gue baru saja memakai “lipstik”.

Suatu saat, sanggar tari yang gue ikuti mengadakan sebuah pertunjukan tari yang ditonton oleh orang banyak. Tarian yang gue bawakan adalah Tari Sirih Kuning. Itu artinya, wajah gue dirias seperti penari betulan dan tentu tidak lupa, kali ini bibir gue pun dihiasi dengan lipstik asli. Setelah dirias, gue merasakan ada sesuatu yang aneh pada bibir gue, rasanya berat sekali. Gue akhirnya sadar kalau sesuatu yang berat itu adalah polesan lipstik di bibir gue.

Sambil menunggu giliran tampil, orang tua gue menyuruh gue untuk makan dan minum terlebih dulu. Gue keukeuh tidak mau menyeruput air minum atau mengunyah makanan sedikitpun, dengan alasan takut lipstiknya luntur. Padahal alasan sebenarnya bukan takut luntur, melainkan gue takut keracunan lipstik! Bagaimana tidak, gue baru pakai lipstik pertama kali dan tentu saja gue merasa was-was jika ada zat asing yang masuk ke dalam mulut. Tapi seiring berjalannya waktu sih akhirnya gue paham kalau lipstik itu tidak berbahaya (apalagi mengandung racun). Dan alasan takut keracunan tersebut baru orang tua gue ketahui akhir-akhir ini. Bayangkan dong, gue menyimpan rahasia ini selama bertahun-tahun! Hahaha.

Hingga saat ini, alat make up yang paling tidak bisa gue lepas adalah lipstik. Pergi sebentar saja, rasanya janggal kalau tidak memakai lipstik. Pernah satu kali, teman gue, Dita, mengajak gue pergi ke mall yang jaraknya tak begitu jauh dari kosan. Dita datang ke kosan gue dengan baju serta dandanan seadanya. Begitu tahu dia akan mengajak gue ke mall, gue langsung izin untuk berdandan.

Dita (D) : (marah-marah) Jangan cantik-cantik, aku cuma dandan begini.

Gue (G) : Iya, lipstikan sama pakai eyeliner aja..

D : (kaget) Hah, Cit, kamu pakai lipstik?

G : Lho, aku kan setiap ke kampus pakai lipstik. Aku nggak pede kalau pergi nggak pakai lipstik.

D : Masa sih? Nggak kelihatan tapi Cit..

Gue langsung pengin menghilang ditelan bumi. Jadi, selama ini gue memakai perona bibir yang tak dianggap. Salah siapa? Salah gueh? Salah teman-teman gueh? Ah sudahlah. Gue memang kalau pakai make up sukanya yang ringan-ringan saja, takut keracunan boook :D

Oh iya.. Kamu juga bisa mengikuti twitter @looxperiments dan lewat blognya (klik). Nggak akan rugi deh, karena di sana kalian akan menemukan tips dan informasi menarik seputar dandan/ kecantikan dan ada make up challenge-nya segala lho! Tunggu apa lagi? Yuk meluncur ke TKP : )

0 comments: