Jumat, 25 Juni 2010

Aku di Antara Pembunuh-Pembunuh Itu

Mereka sudah mewanti-wanti aku dari jauh-jauh hari,

Bahwa hidup tidak selamanya penuh dengan kebaikan

Manusia di masa datang akan menjadi predator bagi manusia lainnya

Aku takut mendengar itu

Tapi aku harus melaluinya

Selama ini pikiranku masih seperti yang lalu

Tanpa sadar dan akhirnya menyadari

Sebenarnya aku telah dibunuh

Ya, manusia membunuh manusia lainnya

Dan aku tak bisa lari

Aku tertahan dengan pasungan yang tak bisa ku lepas

Aku dipaksa untuk mengikuti meski aku merasa berat

Lalu datang serangan dari yang lain

Perlahan, tanpa bilang-bilang

Aku ditusuk dari kanan

Sudah, biarkan saja dia

Lantas, yang lain lagi meraung, minta didampingi

Dengan lurusnya aku mengamini

Meski aku tersadar, aku bisa dimatikan juga olehnya

Mereka bisa membunuhku, mereka telah mematikan aku

Tapi aku tak bisa, karena aku putih

Aku mengerti aku tak bisa lolos dari seleksi alam jika begini

Namun aku tak mau walau aku dipaksa

Mereka bilang, aku tak bisa bertahan hidup jika aku tak berubah jadi pemangsa

Aku tak mau jadi pembunuh

Karena manusia bukan mangsaku,

Itu kata hatiku

Meski kenyataanya aku merasa tersiksa sendiri

Aku akan berusaha tak berbelok ke kiri

Meski hunusan pedang telah mereka tancapkan

Dan sedikit terasa sakit

Aku akan maju berdiri dan secara pasti

Tak akan pernah menjadi seperti mereka: Pembunuh

Oleh : D. Nariswari

24 Juni 2010

Sabtu, 12 Juni 2010

Lagu Menyentuh Hati

Gw baru saja diperdengarkan lagu ini dari salah seorang teman. Dia mengatakan bahwa lagu ini merupakan lagu sedih. Gw belum pernah mendengarkan ini sebelumnya. Awalnya gw hanya cengar-cengir saja waktu tahu nama penyanyinya, Laura Pausini, gw kira ini lagu zaman dahulu kala, hihi. Tapi begitu gw cari tahu dengan mencari di google, ternyata tidak kuno sekali. Ketika gw baca liriknya, wow, sangat menyentuh. Tepat dengan apa yang gw rasakan saat ini. Ciahh. Musiknya juga selera gw banget.

Yang belum pernah dengar, silahkan unduh (download) lagunya. Cari tautannya (link) sendiri ya.. Di google banyak kok :)

Ini nih, liriknya (Gw ambil dari situs ini):

It’s Not Goodbye

(Laura Pausini)

And what if I never kiss your lips again
Or feel the touch of your sweet embrace
How would I ever go on
Without you there's no place to belong
Well, someday love is gonna lead you back to me
But till it does I'll have an empty heart
So I'll just have to believe
Somewhere out there you're thinking of me

Chorus:
Till the day I let you go
Till we say our next hello
It's not good-bye
Till I see you again
I'll be right here remembering when
And if time is on our side
There'll be no tears to cry
On down the road
There is one thing I can't deny

It's not good-bye


You'd think I'd be strong enough to make it through
And rise above when the rain falls down
But it's so hard to be strong
When you've been missing somebody so long
It's just a matter of time I'm sure
But time takes time and I can't hold on
So won't you try as hard as you can
To put my broken heart together again

Back to Chorus

Jumat, 04 Juni 2010

1.. 2.. 3.. Kejutan!


Aha! Akhirnya bisa posting cerita ini. Telat satu minggu sih, gara-gara sibuk berat jadi gw baru sempat posting sekarang.

Terima kasih untuk Tita yang sudah posting cerita ini duluan di blognya. Cups.

Ya, ini cerita tentang kejutan yang diadakan oleh teman-teman gw. Setahun sebelumnya, mereka juga ngadain kejutan yang sama. Mereka datang ke kosan gw dengan membawa kue, namun yang berbeda dari tahun ini adalah keadaan gw yang belum siap alias acakadul. Kalau tahun sebelumnya gw dikejutkan saat gw sampai di kosan pulang dari kampus, jadi saat itu gw masih berpakaian rapi ala ke kampus. Nah, kali ini, rambut gw awut-awutan dan baju gw ala kadarnya.

Jadi, berhubung hari itu adalah hari libur nasional dalam rangka Waisak, siang itu gw dan teman-teman berencana mengerjakan tugas Perilaku Konsumen di kosan gw. Gw udah ribet aja SMS-in Devi nanya mau dateng ke kosan gw jam berapa, soalnya gw malas kalau kesorean atau kemalaman. Tapi si Devi gak balas-balas, sebal banget deh gw. Akhirnya, dibalas sekitar tengah hari. Dia bilang mau ke kosan gw sore, soalnya dia baru bangun tidur. Hah? Agak jengkel gw. Terus gw langsung ngomel-ngomel ke Usna (teman satu jurusan yang juga satu kosan sama gw) gara-gara Devi mau datang sore. Akhirnya gw memaksa Devi untuk datang siang aja, dan dia pun mengiyakan.

Sambil menunggu Devi datang, gw browsing internet di kamar. Bales-balesin wall di Facebook dan pastinya twitteran. Selain itu gw juga sempat blogwalking. Ketika gw menemukan dan membaca blognya Alyssa Soebandono, tiba-tiba Usna memanggil gw dari luar, “Cit, udah di-SMS?” (Gw saat itu memang ada janji untuk mengirim SMS kepada seseorang). Gw jawab, “Udah.” Lalu si Usna manggil-manggil gak jelas gitu, tapi dari suaranya dia memang lagi berdiri di depan pintu gw. Gw bilang ke dia, “Masuk aja, Na.” Terus dia bilang, “Keluar dong, Cit.”

Di situ gw mulai kesel soalnya tinggal masuk aja kok nggak mau. Gw lagi pewe banget di atas kasur sambil internetan, jadi ogah ngangkat pantat. Tapi emang si Usna ini kalau main ke kamar gw gak pernah langsung masuk ke kamar, dia masih suka nunggu di luar dulu, gak kayak teman-teman kos yang lain yang langsung serobot masuk kamar gw. Hehe.

Sekali lagi gw teriak, “Masuk, Na.”

Lalu, terbukalah pintu kamar. Jeng jeng jeng jeng.

Masuklah segerombolan (cuma empat orang sih) teman-teman gw yang membawa muffin dengan lilin menyala di atasnya.


Gw langsung lemas dan kaget. Gak nyangka kalau mereka akan memberi gw kejutan lagi.

Muka malu-malu kucing. Tampang mau tapi malu.



Meniup lilin dengan rambut tak tentu arah plus produksi satu liter minyak di wajah


Acara wajib adalah foto bareng. Hal ini menunjukkan kemesraan kami berempat *plak

Foto ini pakai self timer, kameranya ditaruh di atas meja gw.

Kalau yang ini, (dengan sedikit pemaksaan) minta difotoin sama Mak Cik (adik kos gw) yang kebetulan lewat depan kamar gw.

Biang-biang kerusuhan. Mereka hobi banget buat kamar gw berantakan.

Mejeng (Rambut udah sisiran)

Setelah sekian lamanya itu kue gak dimakan karena hasrat berfoto-foto lebih besar daripada hasrat makan kue, kue pun kami cicipi. Gw gak ada kesempatan untuk memilih kue mana yang pengen gw makan, karena udah diserbu duluan sama teman-teman gw. Gw pun dipilihin Tita untuk mengambil muffin dengan selai blueberry.

Nyam nyam!

Dan setelah ngobrolin tugas sambil cincong sana sini, acara kejutan ini pun berakhir. Devi pulang ke kosan karena mau nonton Arema di televisi. Usna balik ke kamarnya. Tita bertahan di kamar gw melanjutkan obrolan-obrolan kami hingga sore hari.

Oh ya, ulang tahun kali ini gw juga mendapatkan kartu ucapan ulang tahun dari keluarga gw di rumah.


Kartu ini gw dapat sekitar dua hari sebelum gw berulang tahun bersamaan dengan dikirimnya cemilan-cemilan yang dibelikan oleh orang tua gw.

Terima kasih untuk keluarga dan teman-teman yang telah mengisi ulang tahun gw yang ke-21 ini. Gw sangat menyayangi kalian!