Kamis, 12 April 2012

Ketika Tiada Hari Tanpa Tugas


Bisa dibilang saat ini adalah masa-masa sekolah paling sibuk dari jenjang sekolah manapun yang pernah gue alami. Tugas belum selesai, bahkan belum tersentuh sekali pun, sudah ada tugas lain datang menanti. Begitu seterusnya, tidak pernah berhenti. Terus menghantui hingga akhir semester nanti. Jam tidur dikurangi, zona nyaman pun mulai dikebiri.

Meski sudah tahu resiko dari kembali berkuliah, gue pun menghadapi dengan setengah marah. Gundah. Gelisah. Sampai pasrah.

Hingga akhirnya penat ini gue keluarkan dari mulut untuk disampaikan kepada orang tua gue.

Di suatu makan siang, duduklah gue dan nyokap di depan meja makan. “Aduan” pun dimulai:
Gue (G)           : Bu, menurut aku, yang sepantasnya kuliah S2 itu anak SD, bukan orang-orang  dewasa.
Nyokap (N)     : Kenapa emangnya?
G         : Ya karena anak SD itu urusannya belum banyak. Orang dewasa kan urusan dan masalahnya lebih kompleks, ngurusin anak lah, punya kerjaan juga lah. Berarti yang harusnya punya banyak tugas itu anak SD dong, bukan orang dewasa yang nggak punya banyak waktu?!
N         : (dengan tenang menjawab) Ya karena dosen kamu itu orang dewasa yang juga nggak punya banyak waktu, dia harus ngurusin anak di rumah, dan punya kerjaan lain juga. Makanya dia ngasih tugas-tugas ke kamu supaya bisa ngurusin urusan yang lain.
G         : (diam, cengengesan) Oh iya ya…

Beberapa hari kemudian, gue kembali mengeluh di hadapan bokap dan nyokap, namun kali ini “aduan” diarahkan kepada bokap.
G         : Aduh pa, tugas aku banyak banget nih. Temen-temenku juga pada ngeluh belum selesai.
Bokap  : Udah dek, kamu harus bersyukur kamu masih sekolah. Percaya sama papa. Sekolah itu masa-masa paling enak.
Seketika itu bokap dan nyokap bercerita sedikit mengenai permasalahan dan konflik-konflik di dunia kerja. Gue pun kembali tersadar.

Ya, kalimat-kalimat dari orang tua gue itu menjadi sentilan tersendiri buat gue. Allah ngasih kesempatan gue untuk kuliah lagi karena Allah percaya bahwa gue sanggup melewati tantangan ini. Selain itu gue masih disayang dan dipersiapkan oleh Allah untuk memasuki dunia pekerjaan yang tantangannya “jauh lebih berat” di depan nanti. Ini semua adalah jalan terbaik yang memang sudah dipilihkan olehNya. Tentu harus gue jalani dengan sekuat mungkin agar tidak mengecewakan Allah dan orang tua.

Terima kasih papa dan ibu : )



NB: Tulisan ini dibuat untuk siapapun yang sedang dalam keadaan jenuh menghadapi tugas-tugas kuliah, terutama untuk teman-teman di Linguistik UI 2011.

Jumat, 06 April 2012

Idola Indonesia


Aku mungkin sudah gila
Memang benar kata Agnes Monica
“Cinta ini kadang-kadang tak ada logika”

Ada salah satu idola gue di Indonesian Idol musim ini yang menurut gue tidak terlalu memiliki kekhasan dalam suaranya namun gue sangat suka. Mulai pertama berjumpa. Meski berjumpa di layar televisi saja. Memang benar kata Agnes Monica, “Cinta ini kadang-kadang tak ada logika” *Eaaa diulang lagi  *Kehabisan ide :p

Ya, Indonesian Idol babak spektakuler akan segera dimulai! Kedua belas kontestan sudah diumumkan pada tanggal 7 April 2012 dini hari. Jadi, siapa aja dong yang masuk ke Indonesian Idol musim 7? Mari dicek, siapa tahu ada idola kesayangan Anda juga!

Urutan ini dibuat berdasarkan urutan pengumuman 12 besar Indonesian Idol musim 7:
1.      Regina
2.      Yoda
3.      Dera
4.      Dion
5.      Rio
6.      Sean
7.      Belinda
8.      Ivan
9.      Kanza
10.  Sandy
11.  Febri
12.  Rosa

Selamat untuk kedua belas kontestan. Jangan kecewakan Indonesia ya, di mana menurut gue satu hal yang cukup berat karena mereka akan membawa gelar “Idola Indonesia”, yang seharusnya bisa merepresentasikan selera musik masyarakat Indonesia. Mohon digaris bawahi pada kata seharusnya :p

Eh tapi tidak sedikit lho, yang ternyata mencemooh, mempertanyakan, dan menggugat Indonesian Idol, baik kontestan maupun juri. “Mengapa si A yang masuk? Si B jauh lebih baik.” atau “Hampir aja si C nggak masuk. Malah si D yang jelas-jelas suaranya jelek, masuk duluan.” atau ada yang lebih parah “Eh si E ini saudaranya juri F ya, kok dia bisa keterima?” daaan banyak lagi komentar lainnya.

Hei, ada sedikit saran aja nih dari gue buat orang-orang yang protes di twitter atau di mana pun (terserah lah), buka deh pikiran Anda, jangan jadikan pikiran Anda hanya selebar daun kelor. Ada juga tuh, beberapa kontestan yang menurut gue nggak begitu layak tetapi gue terima-terima saja, nggak maki-maki juga. Mungkin juri dan mayoritas penonton memiliki selera yang berbeda dengan gue (selera adalah hak masing-masing individu) dan ada sisi lain yang mungkin saja gue belum menemukan alasan mengapa dia bisa pantas dipilih. Malah gue akan menunggu-nunggu di setiap penampilan berikutnya, apakah dia memang selayaknya untuk dimasukkan ke 12 besar, atau akan lebih membanggakan jika kontestan yang nggak gue suka itu bisa menampilkan kemajuan di setiap minggunya. Mulailah belajar untuk menerima sesuatu yang tidak sejalan dengan (kemauan) kita. Dan satu lagi, nggak usahlah berburuk sangka dengan sesuatu, hidup ini nggak usah ditambah beban dengan memikirkan sangkaan-sangkaan yang belum tentu benar. Enjoy aja lagi :D

Dan terakhir, kenapa udah lama gue nggak posting artikel eh malah tiba-tiba gue bahas tentang acara pencarian bakat ini? Pertama, karena tugas kuliah lagi sama tingginya dengan tumpukan sampah di Bantar Gebang. Kedua, karena emosi gue sedang menggebu-gebu setelah menonton acara tersebut, ditambah dengan kekepoan gue yang langsung mengecek di media sosial mengenai komentar acara ini.

Lagian, nggak usah heran ya. Gue ini sebenarnya pencinta acara-acara pencarian bakat semacam ini. Kalau Anda mau tanya seputar ajang pencarian bakat yang sudah pernah tayang, mulai dari AFI, Indonesian Idol, American Idol, Mamamia, Indonesia Mencari Bakat, Masterchef, Junior Masterchef, America’s Got Talent, dan lain-lain (hihi malu ah nyebutin banyak-banyak *Udah banyak kaliii itu yang disebutin), silakan aja kirimkan pertanyaannya ke gue, insyaallah gue masih hafal hahaha. Dulu aja waktu di kosan, gue jadi standar verifikasi anak-anak kosan tentang hal-hal seputar acara pencarian bakat. Kalau belum diverifikasi ke gue, gosip seputar mereka dianggap belum sah :p *Setidaknya, hidup gue ada gunanya sedikit lah :’)

Akhir kata, selamat berakhir minggu, Indonesia!