Kamis, 30 April 2009

Keluarkan Saya

Tidak. Saya kehilangan arah.
Saya tidak tahu kemana akan melangkah.
Kini semua gelap.
Semua harap. Semua yang pernah didekap.
Tolong. Keluarkan saya.
Bantu saya mencari jalan keluar.
Jangan biarkan saya terjebak dalam lubang pengap.

Saya rindu masa seperti dulu.
Yang pernah membuat saya selalu setuju.
Seakan begitu cepat jalannya waktu.
Dan saya tidak mau keluar dari semua itu.

Namun kini semua apa?
Apa yang kini harus saya dapat?

Harapan demi harapan sudah kandas.
Terkubur bersama semua pelita yang terkuras.
Bahkan jalanan di hadapan telah terlepas.
Yang ada hanya bayangan tertindas.
Oleh api yang semakin panas.

Tolong. Keluarkan saya!


Oleh: D. Nariswari
27 April 2009

Minggu, 12 April 2009

Analisis Situasi Pasar Landscaping di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi


(Ini tugasnya Manajemen Pemasaran dari Pak Rahman. Gak nyangka ini tugas dituntun bokap gw by phone dari Bekasi -Thank you Dad, I love you so much!-, terus gw kembang-kembangin sendiri.. Iseng ahh, gw masukkin sini.)


Kabupaten Kerinci terletak di ujung barat Provinsi Jambi. Luas wilayah Kabupaten Kerinci adalah 4.200 km² dan memiliki jumlah penduduk sebesar 300.000 jiwa.

Konsep landscaping yang direncanakan di kawasan ini bertujuan untuk membentuk ruang luar menjadi suatu kesatuan dengan fungsi yang akan diwujudkan di kawasan ini.

Salah satu landscaping di daerah Kabupaten Kerinci adalah Hutan Lindung Gunung Kerinci. Hutan lindung tersebut berfungsi sebagai penjaga keteraturan air dalam tanah, menjaga tanah agar tidak terjadi erosi, dan sebagai penanggulang pencemaran udara. Oleh sebab itu, didirikan Taman Nasional Kerinci Seblat yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan, baik wisatawan dalam negeri maupun luar negeri. Selain menjadi Taman Nasional, di sekitar hutan lindung ini juga dijadikan perkebunan oleh rakyat maupun investor.

Produk perkebunan seperti kopi dan kayu manis menjadi produk unggulan Kabupaten ini. Kopi merupakan salah satu komoditas unggulan di Kabupaten Kerinci yang wilayahnya berada di ketinggian 1.000 di atas permukaan laut. Adapun kopi yang ditanam petani adalah jenis robusta. Ketertarikan petani menanam kopi terkait harga jualnya yang cukup baik. Biji kopi dijual seharga Rp. 10.000,-/ kg s/d Rp. 12.000,-/ kg.

Sejumlah petani di Kabupaten Kerinci melakukan tumpang sari tanaman kopi muda dengan kentang, kacang tanah, dan cabe. Tujuannya untuk mendapatkan pendapatan tambahan sebelum tanaman kopi mulai produktif. Namun untuk penyediaan bahan tanam, sebagian besar petani masih menggunakan benih lokal yang tidak jelas asal-usulnya. Sehingga produktivitas tanaman kopi milik petani relatif rendah. Oleh sebab itu pemerintah berupaya dengan menarik investor di Kabupaten Kerinci.

Investor tersebut diharapkan mendirikan industri pengolahan kopi dan dapat merangsang petani dalam menggunakan bahan tanaman kopi yang unggul dan bermutu. Sebab, investor dapat membantu petani dalam penyediaan bibit unggul, peralatan pertanian, pemupukan serta pencegahan hama dan penyakit.

Hal ini membawa dampak positif bagi petani karena setelah itu petani dapat menjual produknya kepada investor. Hal ini juga membawa dampak positif bagi investor yaitu ketermudahan dalam mendapat bahan baku serta dapat memperlancar kontinyuitas supply (penawaran). Adapun tujuan ekspor kopi robusta meliputi Eropa, Amerika, Arab, dan Asia Timur.

Selain kopi, lahan disekitarnya ditanami oleh kayu manis, sebab Kabupaten Kerinci merupakan penghasil kayu manis terbesar di dunia. Pemeliharaan kayu manis memakan waktu 10 sampai 20 tahun. Karena itu angka produktivitas mengalami fluktuasi naik dan turun. Ini tampaknya berhubungan dengan fluktuasi areal tanaman yang bisa berubah-ubah pula. Mengingat produksi kayu manis jumlahnya banyak dan konsentrasi permintaan (eksportir) yang lebih terorganisir, maka harga jual produksi petani sangat tergantung pada eksportir. Yang jelas harga di pasar internasional tidak diketahui petani maupun pasar lokal. Rendahnya bagian harga yang diterima petani karena petani menjual kayu manis yang masih berada di batang tanpa diadakan pengolahan hasil. Lemahnya permodalan petani, tingginya biaya panen karena lokasi kebun jauh yang berbukit-bukit, kurangnya tenaga kerja efektif dalam keluarga petani, tidak adanya persatuan sesama petani, dan lamanya waktu yang diperlukan untuk mendapatkan uang tunai bila petani melakukan processing kayu manis merupakan permasalahan pokok dalam perniagaan kayu manis.

Maka, landscaping di Kabupaten Kerinci ini sangat multifungsi. Selain sebagai sarana penghijauan, di samping itu dapat dimanfaatkan sebagai perkebunan rakyat.

Rabu, 01 April 2009

Lupa atau Apa?

Wah! Alhamdulillah CPU gw udah balik lagi.. Kembali seperti dulu.. (Haha, gw lagi ngetik ini sambiil dengerin Kau-nya Dua. Ajipp abis!)

Dan kreativitas gw terasah lagi! Liat aja tuh puisi gw yang judulnya “Kamu Jahat”. Oke bangettt!! Hahaha, memuji diri sendiri. Tapi beneran deh gw juga gak nyangka tiba-tiba bisa bikin puisi sedahsyat itu.

Tapi gw suka kesel. Emangnya suara keyboard gw kenceng banget apa kalo lagi dipake buat ngetik? Kok temen-temen kos gw pada tau kalo gw lagi ngetik ya? Gw kan jadi maluuu.. Ahahaa.. Biarin deh, yang penting gw akan terus berkarya!


Beberapa jam yang lalu, gw online Facebook di handphone. Gw kaget aja. Tiba-tiba ada teman lama gw yang nge-add gw, dia teman SMP gw. Langsung dong, gw confirm.. secara gw udah lama banget gak kontak sama dia. Truz gw nulis wall ke dia, ucapan suka cita bisa bertemu di dunia maya gitu. Ternyata, dia juga lagi online.. Jadi gw langsung bisa balas-balasan wall. Sempat juga balas-balasan comment di status gw dan status dia juga. Dia nanya nomor handphone gw. Kebetulan, di contact info profilnya, dia masukkin nomor handphone. Jadi gw bilang ke dia, nanti gw sms-in aja ke nomornya.

Nah, setelah gw pulang praktikum, gw sms lah dia. Balasan dari dia standar.. kayak jawaban wall di facebook. Gw bingung, ini sms harus di bales atau enggak. Demi persahabatan, gw bales aja speak-speak “kangen” dengan bahasa yang lebih bagus, mensubstitusinya dengan kata “reunian” (tentunya dengan mengolah kalimat ya..). Eh dia balesnya gini, intinya, dia bilang kalo dia lupa pernah sekelas sama gw di kelas berapa. GUBRAK! Gw kira dia inget gw ini temannya yang mana. Astaghfirullah.. padahal di kelas 2 dulu, gw dan beberapa teman yang lain berteman cukup dekat sama dia. Langsung deh, emosi gw terbakar, gw jelasin kalo gw sekelas sama dia bareng si A, si B, si C. Nggak lama, dia bales lagi: “Hehe, gw baru inget tapi rada lupa.” Sekali lagi gw gubrak. Gw bales gini aja: “Alhamdulillah deh, daya ingat gw masih lebih baik daripada lw..”. Biarinnn. Ini nih yang namanya pelajaran karena sudah melupakan teman lama. Dan anda tahu saudara-saudara, dia membalas apa? “Hehe, maklum sempat kena sindrom gila.”

Makasih ya teman, sudah melupakan gw.


Ada seorang lagi. Yang ini teman SD. Lagi-lagi ketemu di FB (Thanks for FB!). Emang sih, waktu SD gw sama dia gak deket-deket banget, tapi namanya juga SD, nggak ada yang nggak kenal.. Pernah sekelas pula gw sama si teman itu. Biasalah, gw mengekspresikan kesukacitaan gw dengan mengirim wall yang menanyakan benar gak dia temen SD gw yang dulu itu. Agak lama, dibalas juga wall dari gw.. Dia ngebales dengan nanya: “Emang SD lw dulu di TJS juga ya?” Gw cuma terpana waktu membaca tulisan dia. -Walah, koe wis lali tah, mbek aku?-

Sekali lagi, makasih ya teman, sudah melupakan gw.



Sebagai informasi, dua makhluk yang gw sebut sebagai “teman” itu adalah begender pria.


Hal-hal diatas menunjukkan bahwa:

  • Gw merupakan salah seorang makhluk yang tidak pantas untuk diingat. (Padahal waktu TK, SD, SMP, SMA, gw merupakan manusia yang sangat-sangat eksis. Rajin ikut pentas dimana-mana dan bergabung di organisasi sana-sini).

Ataukah

  • Makhluk bergender pria cenderung untuk melupakan kenangan lama yang menurut wanita untuk sepantasnya diingat.


Mana yang anda setujui?




Kosa kata Jawa:

Walah, koe wis lali tah, mbek aku? = Haduh, lw udah lupa ya, sama gw?

Kamu Jahat

Kepada pria satu:

Kamu jahat. Telah meninggalkan aku bertahun-tahun lamanya

Dan kini kamu datang. Membangunkan aku dari semua kenangan

Yang menurutku sempat padam jika kamu tidak datang menyalakan api itu

Kamu jahat. Kini aku coba untuk menyentuhmu

Tapi sangat lama kau menanggapinya

Aku tak bisa menerka maumu apa

Yang ada aku hanya berdoa

Semoga dugaanku atas kamu tak benar adanya


Kepada pria kedua:

Kamu pun jahat. Kadang ada namun kadang kau tak ada

Di saat aku ingin merindukanmu, kamu tak di sana

Aku hanya bisa terus mencari dan bersenandung penuh resah

Tapi di saat aku lupa akan dirimu, tiba-tiba kau sudah berada di depan

Berdiri penuh senyuman

Kamu jahat. Aku ingin bertemu kamu

Namun aku tidak paham akan segala perilakumu


Kepada pria ketiga:

Kamu juga jahat. Pernah memberi janji

Hingga aku terpana penuh emosi

Ternyata harapan itu hanya bisa aku reguk dengan khayal

Dan hingga kini jika berpapasan kau hanya bisa lewat

Kamu jahat. Ada yang lain yang penuh dengan cara

Mendekatimu dan kamu mau

Selama ini aku hanya bisa terdiam dan berharap

Semoga yang terbaik jadi milikmu


Kepada pria keempat:

Kamu tak kalah jahat. Datang dan pergi masuk kehidupanku

Walau saat kau masuk aku hanya tersipu

Dan cekikikan penuh malu atas teguranmu

Kamu jahat. Aku hanya seperti boneka

Meski aku menganggapmu hanya sebagai orang biasa

Namun kadang aku adalah wanita yang mudah terbersit rasa

Meski aku tahu kamu sudah ada yang punya


Kepada pria kelima:

Kamu paling jahat. Hadirnya dirimu dirasakan biasa olehku

Saat kamu mulai bersamaku, aku mulai merasakan sesuatu

Hal indah dan pertama yang pernah terkecap waktu

Kamu jahat. Sampai saat ini aku tak bisa melupakanmu

Getaran ini terkadang masih merasuk

Dan aku tahu ini semua akibat kesalahanku

Hingga kini kau sudah dengan yang lain, lalu aku terpaku



Oleh: D. Nariswari

31 Maret 2009

Global Warming Issue

Pada ngerasa gak sih, bumi sekarang ini beda banget sama dulu?

Selain memang manusianya yang tambah aneh, tapi juga lingkungan kita yang semakin nggak comfy.

Gw sih ngambil contoh dari yang kecil-kecil aja dan dari apa yang gw rasain (karena sebetulnya bukan kapasitas gw untuk nulis hal-hal yang beginian). Selama gw hidup sampai hari ini, selama 19 tahun, gw ngerasa akhir-akhir ini bumi pengap banget. Padahal saat ini gw sedang berdomisili di Malang, daerah dataran tinggi yang sejuk. Hawanya hampir sama kayak Bandung. Malang dikelilingi banyak gunung. Kalo kita naek sedikit, kita udah berada di Batu. Kota penghasil apel yang terkenal itu. Tau sendiri kan, apel cuma bisa tumbuh di daerah tinggi??

Pernah gw dapet info dari orang Malang sendiri, katanya Malang sekarang berbeda dengan Malang dulu. Malang sekarang itu panas, dan gw dianjurin untuk pake payung kalo keluar di siang hari. Karena matahari yang begitu menyengat, bisa-bisa kulit kita nambah hitam aja.

Waktu zaman gw jadi Mahasiswa Baru (MaBa), gw ngerasain Malang dingin banget. Karena emang pas pertama kali tinggal disini disebutnya “Musim Dingin” atau lebih dikenal dengan “Musim MaBa”. Dulu pas Ospek, gw harus mandi pake air hangat. Dan setiap malam gw harus tidur pake bedcover, malah pernah gw dobelin pake selimut. Tidur siang juga biasanya gw pake selimut loh!

Lambat laun itu semua sirna. Lebih enak sekarang ini kalo mandi pake air biasa walau mandi sepagi atau semalam apapun. Soalnya, setelah kita beraktivitas, keringat tetep aja ngalir dengan derasnya (haha.. lebay). Dan sekarang setiap gw tidur, hampir gak pernah pake bedcover lagi .Ditambah lagi dengan suasana kamar kos gw yang minim ventilasi. Huh, makin pengap aja. Dan setahun kemudian, dimana Musim MaBa datang lagi, gw gak ngerasain kedinginan yang berlebihan kayak dulu. Malah gw ngerasa hawa di Malang gak begitu jauh dengan hawa di Jakarta. Dulu gw pernah ngetawain temen gw yang pengen beli kipas angin, karena gw mikir, ngapain juga beli kipas angin, di Malang kan dingin. Sekarang justru gw yang berniat mau beli kipas angin. Karma deh dulu gw pernah ngetawain orang!

Terus, sebetulnya apa sih yang terjadi sama bumi kita sekarang ini? Betul gak sih, ada kaitannya sama Global Warming? Apa itu Global Warming? Berikut cuplikan artikel yang gw ambil dari Wikipedia dan

Pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi.

Suhu rata-rata global pada permukaan bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia" melalui efek rumah kaca.

Apa itu efek rumah kaca? –bukankah ini nama sebuah band?-



(Ternyata efek rumah kaca yang ini bukanlah yang menyanyikan lagu “Lagu Cinta Melulu”!)

Segala sumber energi yang terdapat di bumi berasal dari matahari. Sebagian besar energi tersebut dalam bentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini mengenai permukaan bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan bumi. Permukaan bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini sebagai radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan bumi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.

Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana kaca dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.

Sebenarnya, efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan temperatur rata-rata sebesar 15 °C (59 °F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C (59 °F) dengan efek rumah kaca (tanpanya suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi). Akan tetapi sebaliknya, akibat jumlah gas-gas tersebut telah berlebih di atmosfer, pemanasan global menjadi akibatnya.

Lalu, apa dampak dari Global Warming? –Benar gak ya, udara yang semakin panas adalah salah satu dampaknya?-

  • Mencairnya es di kutub utara & selatan

Pemanasan Global berdampak langsung pada terus mencairnya es di daerah kutub utara dan kutub selatan. Es di Greenland yang telah mencair hampir mencapai 19 juta ton! Dan volume es di Artik pada musim panas 2007 hanya tinggal setengah dari yang ada 4 tahun sebelumnya! Mencairnya es saat ini berjalan jauh lebih cepat dari model-model prediksi yang pernah diciptakan oleh para ilmuwan. Beberapa prediksi awal yang pernah dibuat sebelumnya memperkirakan bahwa seluruh es di kutub akan lenyap pada tahun 2040 sampai 2100. Tetapi data es tahunan yang tercatat hingga tahun 2007 membuat mereka berpikir ulang mengenai model prediksi yang telah dibuat sebelumnya.

Para ilmuwan mengakui bahwa ada faktor-faktor kunci yang tidak mereka ikutkan dalam model prediksi yang ada. Dengan menggunakan data es terbaru, serta model prediksi yang lebih akurat, Dr. H. J. Zwally, seorang ahli iklim NASA membuat prediksi baru yang sangat mencengangkan:

HAMPIR SEMUA ES DI KUTUB UTARA AKAN LENYAP ANTARA TAHUN 2008 - 2012!

Antartika di Kutub Selatan adalah daratan benua dengan wilayah pegunungan dan danau berselimut es yang dikelilingi lautan. Benua ini jauh lebih dingin daripada Artik, sehingga lapisan es di sana sangat jarang meleleh, bahkan ada lapisan yang tidak pernah mencair dalam sejarah. Temperatur rata-ratanya minus 49 derajat Celsius, tapi pernah mencapai hampir minus 90 derajat celsius pada Juli 1983. Tak heran jika fenomena mencairnya es di benua yang mengandung hampir 90 persen es di seluruh dunia itu mendapat perhatian serius peneliti.

  • Meningkatnya level permukaan laut.

Mencairnya es di kutub utara dan kutub selatan berdampak langsung pada naiknya level permukaan air laut (grafik di samping menunjukkan hasil pengukuran level permukaan air laut selama beberapa tahun terakhir). Para ahli memperkirakan apabila seluruh Greenland mencair. Level permukaan laut akan naik sampai dengan 7 meter! Cukup untuk menenggelamkan seluruh pantai, pelabuhan, dan dataran rendah di seluruh dunia.

  • Perubahan iklim/ cuaca yang semakin ekstrim

NASA menyatakan bahwa pemanasan global berimbas pada semakin ekstrimnya perubahan cuaca dan iklim bumi. Pola curah hujan berubah-ubah tanpa dapat diprediksi sehingga menyebabkan banjir di satu tempat, tetapi kekeringan di tempat yang lain. Topan dan badai tropis baru akan bermunculan dengan kecenderungan semakin lama semakin kuat. Tanpa diperkuat oleh pernyataan NASA di atas pun Anda sudah dapat melihat efeknya pada lingkungan di sekitar kita. Anda tentu menyadari betapa panasnya suhu di sekitar Anda belakangan ini. Anda juga dapat melihat betapa tidak dapat diprediksinya kedatangan musim hujan ataupun kemarau yang mengakibatkan kerugian bagi petani karena musim tanam yang seharusnya dilakukan pada musim kemarau ternyata malah hujan. Anda juga dapat mencermati kasus-kasus badai ekstrim yang belum pernah melanda wilayah-wilayah terntentu di Indonesia. Tahun-tahun belakangan ini kita makin sering dilanda badai-badai yang mengganggu jalannya pelayaran dan pengangkutan baik via laut maupun udara.

  • Gelombang Panas menjadi Semakin Ganas

Pemanasan Global mengakibatkan gelombang panas menjadi semakin sering terjadi dan semakin kuat. Tahun 2007 adalah tahun pemecahan rekor baru untuk suhu yang dicapai oleh gelombang panas yang biasa melanda Amerika Serikat. Daerah St. George, Utah memegang rekor tertinggi dengan suhu tertinggi mencapai 48o Celcius! (Sebagai perbandingan, Anda dapat membayangkan suhu kota Surabaya yang terkenal panas ‘hanya’ berkisar di antara 30o-37o Celcius). Suhu di St. George disusul oleh Las Vegas dan Nevada yang mencapai 47o Celcius, serta beberapa kota lain di Amerika Serikat yang rata-rata suhunya di atas 40o Celcius. Daerah Death Valley di California malah sempat mencatat suhu 53o Celcius! Serangan gelombang panas kali ini bahkan memaksa pemerintah di beberapa negara bagian untuk mendeklarasikan status darurat siaga I. Serangan tahun itu memakan beberapa korban meninggal (karena kepanasan), mematikan ratusan ikan air tawar, merusak hasil pertanian, memicu kebakaran hutan yang hebat, serta membunuh hewan-hewan ternak.

  • Habisnya Gletser - Sumber Air Bersih Dunia

Mencairnya gletser-gletser dunia mengancam ketersediaan air bersih, dan pada jangka panjang akan turut menyumbang peningkatan level air laut dunia. Dan sayangnya itulah yang terjadi saat ini. Gletser-gletser dunia saat ini mencair hingga titik yang mengkhawatirkan! NASA mencatat bahwa sejak tahun 1960 hingga 2005 saja, jumlah gletser-gletser di berbagai belahan dunia yang hilang tidak kurang dari 8.000 meter kubik! Para ilmuwan NASA kini telah menyadari bahwa cairnya gletser, cairnya es di kedua kutub bumi, meningkatnya temperatur bumi secara global, hingga meningkatnya level air laut merupakan bukti-bukti bahwa planet bumi sedang terus memanas

Bagaimana cara mengatasinya?

Ada dua pendekatan utama untuk memperlambat semakin bertambahnya gas rumah kaca. Pertama, mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfer dengan menyimpan gas tersebut atau komponen karbon-nya di tempat lain. Cara ini disebut carbon sequestration (menghilangkan karbon). Kedua, mengurangi produksi gas rumah kaca.

Cara yang paling mudah untuk menghilangkan karbon dioksida di udara adalah dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi. Pohon, terutama yang muda dan cepat pertumbuhannya, menyerap karbon dioksida yang sangat banyak, memecahnya melalui fotosintesis, dan menyimpan karbon dalam kayunya. Di seluruh dunia, tingkat perambahan hutan telah mencapai level yang mengkhawatirkan. Di banyak area, tanaman yang tumbuh kembali sedikit sekali karena tanah kehilangan kesuburannya ketika diubah untuk kegunaan yang lain, seperti untuk lahan pertanian atau pembangunan rumah tinggal. Langkah untuk mengatasi hal ini adalah dengan penghutanan kembali yang berperan dalam mengurangi semakin bertambahnya gas rumah kaca.

Gas karbon dioksida juga dapat dihilangkan secara langsung. Caranya dengan menyuntikkan (menginjeksikan) gas tersebut ke sumur-sumur minyak untuk mendorong agar minyak bumi keluar ke permukaan (lihat Enhanced Oil Recovery). Injeksi juga bisa dilakukan untuk mengisolasi gas ini di bawah tanah seperti dalam sumur minyak, lapisan batubara atau aquifer.

Salah satu sumber penyumbang karbon dioksida adalah pembakaran bahan bakar fosil. Penggunaan bahan bakar fosil mulai meningkat pesat sejak revolusi industri pada abad ke-18. Pada saat itu, batubara menjadi sumber energi dominan untuk kemudian digantikan oleh minyak bumi pada pertengahan abad ke-19. Pada abad ke-20, energi gas mulai biasa digunakan di dunia sebagai sumber energi. Perubahan tren penggunaan bahan bakar fosil ini sebenarnya secara tidak langsung telah mengurangi jumlah karbon dioksida yang dilepas ke udara, karena gas melepaskan karbon dioksida lebih sedikit bila dibandingkan dengan minyak apalagi bila dibandingkan dengan batubara. Walaupun demikian, penggunaan energi terbaharui dan energi nuklir lebih mengurangi pelepasan karbon dioksida ke udara. Energi nuklir, walaupun kontroversial karena alasan keselamatan dan limbahnya yang berbahaya, bahkan tidak melepas karbon dioksida sama sekali.

Ooohh.. udah mulai ngerti sedikit-sedikit deh gw sekarang tentang Global warming.. Gw tau, gw memang tidak ahli dalam menulis hal ilmiah semacam ini. Maklum, namanya lagi belajar, masak jebolan Ilmu Alam di SMA gak bisa nulis ginian. Hahaha.. Udah ah, jadi malu..