Jumat, 05 November 2010

Memberi dan Menerima


Mungkin di antara Anda ada yang pernah mendengar kalimat seperti ini:

“Jika ada orang baik terhadap saya, maka saya akan seribu kali berbuat baik kepadanya. Namun apabila ada orang yang jahat terhadap saya, maka saya akan seribu kali lebih jahat terhadap orang itu.”

Kalau gue pribadi ya, bukan penganut prinsip seperti itu. Gue lebih cenderung kepada prinsip take and give. Dimana ada orang berbuat baik sama gue, maka gue akan membalas perbuatan baik kepada orang itu. Tetapi jika ada orang yang berbuat jahat sama gue, gue pasti akan membalasnya dengan perbuatan yang sama jahatnya dengan orang itu. Entah bagaimana caranya.

Sebenarnya, yang baik sih, kita sebagai manusia tidak boleh membalas perbuatan buruk orang lain. Karena gue percaya kalau setiap perbuatan manusia pasti akan dibalas oleh Allah SWT. Tapi maaf. Gue harus jujur bahwa gue adalah seorang pendendam. Dan gue sadar ini tidak baik namun sifat ini sudah tidak bisa gue hindari lagi. Makanya hati-hati saja jika ada orang yang berbuat buruk sama gue. Salahnya sendiri jahat sama gue. Haha. Just saying lho.

Baiklah, lupakan urusan dendam-mendendam. Kita balik ke prinsip take and give. Harapan dari prinsip gue ini adalah, kalau gue bersikap baik sama orang, maka suatu saat nanti ada orang yang akan membalas perbuatan gue itu, meskipun yang membalas itu bukan datang dari orang yang udah pernah gue baikin. Jelas kan maksud gue?

Hanya saja, yang suka bikin gue heran ya, perlakuan orang-orang cenderung egois. Saat dimana ada beberapa orang teman gue yang kalau ada butuhnya sama gue seperti meminta pertolongan atau meminjam sesuatu, dilakukan cepaaat banget. Bahkan sampai mengganggu gue, tapi gue harus tetap ikhlas melakukannya karena dasarnya gue suka nggak enakan sama orang. Jadi gue selalu berusaha untuk menyenangkan orang-orang yang ada di sekitar gue. Tapi oh tapi.. Giliran gue butuh sama mereka, atau pas gue minta balikin barang yang udah dipinjam dari gue, mereka tuh lamaaa banget melakukannya. Benar-benar berbalik 180 derajat.

Pernah di perkuliahan ini gue sudah berharap banyak sama seseorang teman ternyata dia telah mengecewakan gue. Gue berpesan padanya kalau ada informasi penting tolong diberitahukan ke gue. Dan gue mengingatkan hal itu kepadanya berkali-kali. Ternyata, gue malah tahu informasi penting itu dari teman gue yang lain yang notabene tidak gue minta tolong untuk menginformasikannya kepada gue. Pas gue tanya balik ke teman gue yang gue minta tolong itu, ternyata dia bilang sudah tahu informasinya dan dia sudah melakukannya. Bahkan dia nggak merasa bersalah dan seolah sudah lupa dengan janjinya yang mau menginformasikan ke gue! Teganya dirimu teganya, teganya, teganya..

Dan contoh satu lagi.

Gue pernah meminjamkan sebuah barang kepada teman gue yang saat itu benar-benar membutuhkannya. Dia menelepon gue pagi-pagi buta dan bilang dia akan segera meluncur ke kosan gue untuk mengambil barang tersebut. Saat itu sebenarnya gue ingin menolak karena barang tersebut merupakan barang berharga yang seharusnya tidak gue pinjamkan kepada orang lain. Tapi apa daya ya, dasarnya gue gak bisa nolak dan bingung juga kalau ditelepon orang pagi-pagi. Ya sudah tuh akhirnya dia meminjam dan dia izin untuk memperpanjang peminjaman barang tersebut hingga minggu depan. Ternyata tiba-tiba gue perlu sekali barang tersebut dan gw memohon ke teman gue untuk mengembalikannya. Gue SMS sekitar jam tujuh malam. Gue tunggu satu jam, dua jam, belum ada respon balasan dari gue. Dan tiba-tiba mata gue yang selalu melekat ke layar laptop, melihat teman gue itu update status di FB. Bah! Kalau bisa update status berarti kan bisa balas SMS dong.. Langsung aja deh gue comment di statusnya dia itu. Eh beneran lho, nggak lama dia SMS gue dan berjanji keesokan harinya akan dia kembalikan. Fiuh. Untungnya barang tersebut bisa kembali ke tangan gue dengan selamat dan tepat waktu.

Itu sedikit pengalaman-pengalaman pribadi yang pernah gue alami. Kesal banget dong gue. Kenapa orang lain tidak dapat bertindak seperti apa yang telah gue berikan kepada mereka. Ya namanya juga manusia, mungkin gue juga pernah tidak sengaja bertindak hal-hal yang tidak disukai oleh orang lain.

Tapi menurut gw, inti dari kehidupan adalah keseimbangan. Sama halnya seperti baik dan buruk, cinta dan benci, serta memberi dan menerima.

“Apa yang Anda terima dari orang lain adalah refleksi dari perbuatan Anda sendiri.”
– D. Nariswari


Gambar diambil dari weheartit

6 comments:

yah, setiap manusia akan menerima sesuai dengan amaL yang teLah diLakukannya.
biLa teLah baik meLakukan sesuatu haL, maka akan baik puLa yang ia dapat. begitupun sebaLiknya. beLum tentu yang membaLas kebaikan/keburukan adaLah orang yang bersangkutan dan bisa saja terjadi pada kasus yang berbeda.

Kak Dedey: Makasih kak, sudah berkunjung dan meninggalkan jejak :)

Om Rame: Yak... Setuju!

setuju di bagian mananya nih Mbak?. hehehehe....

Pendapat saya sama dengan pendapat Anda, Om :)

huahahaha...
kirain setuju tidak sependapat :))