Jumat, 11 Desember 2009

Mending Nggak Usah Aja, Deh!

Gw bingung banget deh sama orang-orang. Mau aja merelakan waktu, tenaga, materi, bahkan pikiran untuk mendapatkan sesuatu namun setelah didapatkan akhirnya dicacimakilah sesuatu itu. Eh, pada bingung ya, gw lagi ngomongin apa?
Begini, akhir-akhir ini gw sering melihat tweet-tweet orang-orang yang gw follow dan banyak yang mengeluh mengenai ini dan itu. Tapi yang paling bikin gw tergerak untuk menulis post gw kali ini adalah mengenai keluhan-keluhan terhadap film 2012 dan juga New Moon. Dan hal ini juga tidak terjadi di dunia per-twitter-an aja loh, teman-teman. Tapi juga di dunia nyata kalau gw bertemu dengan orang-orang di sekeliling gw.
Sebelum film 2012 muncul, mereka udah pada heboh aja gitu mau lihat dan penasaran film 2012 itu seperti apa. Ada yang takut lah, ada yang pengen lihat efek-nya lah, pokoknya macem-macem. Begitu film-nya muncul, percaya gak percaya, di Cinema 21 Malang Town Square langsung dibuka dua studio. Udah gitu gak nanggung-nanggung, harga tiketnya dipukul rata Rp 20.000 dari hari Senin sampai Minggu. Ternyata hal itu tidak menyurutkan semangat orang-oang yang mau nonton film tersebut. Terbukti dari antrian ular naga panjangnya bukan kepalang dalam setiap hari penayangan film itu. Kalau nggak salah di bioskop-bioskop lain begitu juga ya? Ngantri dari siang, dapetnya tiketnya buat yang malam. Tapi, pengorbanan yang dilakukan ternyata tidak setara dengan apa yang didapat. Menurut tweet-tweet yang gw baca dan dari obrolan-obrolan gw terhadap teman-teman, mereka justru kecewa dengan film itu. Alasannya sih beragam, ada yang bilang ceritanya aneh, ada yang bilang mengecewakan, yah macem-macem lah.
Lalu, film New Moon. Emang sih, saat gw menulis post ini, film tersebut belum diputer di Malang. Jadinya gw tahu perkembangannya melalui twitter aja. Tweet artis-artis kita banyak yang mengatakan kalau filmnya ngebosenin. Dari beberapa tweet temen-temen gw, dapat disimpulkan bahwa banyak kritikan terhadap film tersebut.
Kira-kira begitulah sekilas laporan pandangan mata dan telinga untuk kedua film tersebut.
Kalau gw sih, untuk film 2012 jujur aja gw gak tertarik buat nonton. Kenapa? Soalnya gw emang kurang suka film-film yang bergenre seperti itu kemudian gw juga sebodo-amatlah sama isu-isu 2012. Jadi nggak ada alasan kuat yang mengharuskan gw untuk menonton film itu. Lagian juga ngantri tiketnya panjang, males banget deh gw. Masih banyak hal-hal bermanfaat yang bisa gw lakukan ketimbang mengantri sampai mati gaya dan bikin kaki gw pegel-pegel. Kalau pun ada yang merekomendasikan gw untuk nonton, lebih baik gw beli DVD bajakannya aja atau meng-copy filmnya dari temen-temen gw.
Jadi intinya begini. Kenapa sih, orang-orang masih aja ribet mengeluh padahal yang dikeluhkan itu adalah sesuatu yang ia perjuangkan sendiri. Iya kan? Contohnya dari film 2012 itu tadi, udah capek-capek ngantri, begitu udah nonton film-nya katanya jelek. Ya sudahlah, lagian lw kan juga bisa memprediksi sebelumnya, film yang mau lw tonton itu bagus atau nggak, jadinya lw bisa memutuskan sendiri, lw harus nonton film-nya atau nggak. Terus, kalau ternyata lw emang udah terlanjur bilang jelek, buang jauh-jauh deh, lw ambil sisi positif dari film tersebut, nggak usah mengeluh terlalu banyak. Gw yakin semakin lw bilang ”jelek”, lw akan bener-bener ngerasa film itu memang sangat jelek.
Semoga peringai tersebut hanya dalam urusan film aja ya. Jadi menurut gw, hargai apa yang telah lw raih, teman. Apa yang telah lw usahakan dan telah lw petik, jangan sampai deh lw injak-injak sendiri. Semua kan pasti ada hikmahnya. Kalau memang gak baik untuk lw lakukan, mending nggak usah aja, deh!

0 comments: