Minggu, 05 Agustus 2012

Liburan Seru: Magelang - Jogja

Seperti biasa, sebelumnya gue mau memohon maaf untuk rekan blogger yang berpuasa karena artikel ini akan banyak sekali foto makanan. Jika masih berkenan membaca, silakan dilanjutkan. Nggak berkenan, ya sudah, sana pergi! :p

Hari ketiga di Jogja, yang menjadi tujuan adalah pergi ke Magelang. Di Magelang, kami berziarah ke makam kakak nyokap gue, setelah itu mampir sebentar ke dalam sekolah keponakan gue, Shafa, di SMA Taruna Nusantara. Saat itu siswa-siswa baru di sekolahan itu sudah mulai masuk asrama. Terlihat gerombolan siswa berpakaian putih-biru berjalan dalam beberapa barisan. Lucunya, ketika mobil kami lewat, siswa-siswa tersebut berhenti dan memberi hormat kepada kami. Ternyata, bukan hanya mobil kami saja yang diberi hormat, melainkan setiap kendaraan yang masuk ke sana dan setiap orang yang lebih tua dari mereka (misal: siswa senior) turut mereka berikan hormat.

Selepas dari sana, kami mampir ke Warung Makan Mbak Tri 2. Bude gue sudah lama mengiming-imingi nyokap gue tentang makanan-makanan di warung ini. Keistimewaan dari warung makan ini adalah Mangut Beong-nya.
Warung Makan Mbak Tri 2
Sebelum ke warung ini, gue bertanya-tanya apaan sih Beong? Ternyata ikan Beong mirip dengan ikan Lele, tapi ukurannya lebih besar dari ikan Lele normal. Rasanya gurih-gurih sedap dengan paduan kuah pedas. Skornya 4 dari 5. Mohon maaf gue tidak bisa mencantumkan keterangan harga karena gue tidak menanyakannya.
Mangut Beong
Mangut Kepala Beong
Warung makan ini juga menjual ikan Jambal. Sayang, gue tidak mencicipinya karena saat itu gue duduk di ujung meja, sedangkan si ikan Jambal terletak di ujung meja yang satunya.. Tapi sebelumnya sudah sempat gue foto.
Jambal
Selain Mangut Beong dan Jambal, mereka juga menjual Telur Beong Goreng. Kalau menurut gue pribadi sih, masih lebih enak telur ikan Kakap dibandingkan telur Beong. Skor untuk Telur Beong Goreng ini 2,5 dari 5. Untuk sayurnya, kami memesan Lompong dan Tumis Buncis. Lompong, yang merupakan batang pohon talas, adalah jenis sayur yang belum pernah gue makan sebelumnya yang ternyata membuat gue ketagihan setelah mencobanya, dan untuk kedua masakan sayur ini gue beri nilai 3,5 dari 5. Cita rasa keseluruhan di warung makan ini boleh gue katakan: lezaaat!
Telur Beong Goreng dan Lompong
Tumis Buncis
Setelah memanjakan perut, kami pergi ke Candi Mendut. Tiket masuknya Rp 3.300 saja. Ini merupakan kali pertama gue berkunjung ke Candi Mendut..

Candi Mendut 
Candi Mendut dari Sisi Depan
Tiket masuk Candi Mendut
Candi ini memang tidak sebesar Candi Borobudur atau Candi Prambanan, namun menurut gue tetap mengagumkan.

Setelah melongok ke dalam, terdapat patung Buddha yang berukuran amat besar
.
Buddha
Salah satu relief di Candi Mendut
Entah ini apa, letaknya di sisi kanan Candi Mendut. Ada yang tahu?
Gue tidak terlalu lama berada di Candi Mendut karena pakde yang mengantarkan kami harus cepat-cepat kembali ke Jogja. Maka, berakhirlah jalan-jalan kami ke Magelang siang hari itu. Sorenya, gue dan nyokap dijemput oleh sepupu untuk mengunjungi makam eyang buyut, eyang kakung, dan eyang putri gue. Selesai berziarah, gue melihat sebuah gerobak Kue Leker. Seakan membaca pikiran gue, nyokap bertanya, “Kamu mau Leker?” Iya dong Bu, di Jabodetabek kan nggak pernah ketemu Leker… Dengan mata berbinar gue segera membeli beberapa Leker. Untuk yang belum tahu seperti apa kue ini, cukup bayangkan saja dengan Crepes, karena persis seperti kulit Crepes dan tengahnya diolesi selai atau taburan coklat maupun keju, serta tidak lupa potongan pisang. Gue curiga, mungkin cikal bakal Crepes ini sebenarnya dari Leker :p Harga Kue Leker ini cukup Rp 1.000 untuk rasa coklat, kacang, nanas, blueberry, atau strawberry. Untuk rasa keju dan campuran, diberi harga Rp 1.500.
Kue Leker rasa coklat dan blueberry
Yang menarik di sini adalah cara memasaknya. Kalau kita biasa lihat cara memasak Crepes dengan cara adonan dituang di atas wajan datar kemudian dioles dengan sendok khusus, di tempat gue beli Kue Leker ini, mas penjualnya menenggelamkan pantat penggorengan ke dalam baskom adonan kemudian ditaruh di atas kompor. Menarik!
Sesaat setelah pantat penggorengan ditenggelamkan ke dalam baskom adonan
Proses “penggorengan” Kue Leker
Tidak sebatas ini saja, liburan gue di Jogja masih panjang lagi ceritanya. Jangan bosan-bosan ya, baca cerita gue :p

(Bersambung ke artikel berikutnya)…


9 comments:

saya belum pernah ke candi mendut ketika masih kuliah dulu.. hiks!

*saya akan keliling area jogja kalo dapet waktu liburan kelak.. :D

Seru ceritanya.. tapi gak tahan sama foto2 makananya..:D

a.i.r: (nama penggilannya siapa sih sebenernya?)haha biasa itu, turis terkadang lebih tahu dibanding yang-tidak-turis *halah :D

Agus: terima kasih! hehe kan saya udah bilang di paragraf pertama tadi.. risiko tanggung sendiri :p

Beongnya gak nahan.. puasa batal gak ya udah bayangin makanan. :p

Salam kenal juga non, ijin follow ya :)

Hayoo.. udah pernah nyoba Beong belum? Kalau ngebayangin aja sih nggak batal kayaknya :p

Wah asik asik banget dari kemaren postingan jalan-jalannya. mba kapan-kapan ajak-ajak aku lah. seru kayaknya jalan-jalan sama mba citta nih. :D

Seruuu dong, semua yang dilakukan bareng aku pasti bakalan seru *eh :D
Kapan kita ke Inggris? Kopernya udah siap nih, tinggal tunggu yang bayarin aja.. *siul-siul

eh, maksudnya? -___-' aku aja masih nyari-nyari siapa yang mau bayarin aku ini. hahaha :P

Sok lah cari sponsor, aku jangan ditinggal yaaa :p